DUbai - Wakil Perdana Menteri Isreal Moshe Yaalon membatalkan rencana kunjungannya ke Inggris karena khawatir akan ditangkap atas kemungkinan tuduhan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza, kata juru bicaranya pada hari Senin.
Yaalon, mantan 'kepala staf pasukan pertahanan, diperingatkan oleh penasihat hukumnya akan kemungkinan tuduhan atas keterlibatannya dalam pembunuhan pemimpin Hamas yang menewaskan 14 orang lainnya tahun 2002 dan ia membatalkan kunjungan ke London untuk menghadiri acara amal bulan depan.
Kampanye Solidaritas Palestina (PSC), organisasi terbesar di Inggris berkampanye untuk solidaritas bagi rakyat Palestina, menyambut keputusan Yaalon, mengungkapkan bahwa "penjahat perang sekarang gugup menginjak kakinya di wilayah Inggris.
"keputusan Yaalon adalah hasil dari kampanye 'tekad dalam upaya untuk membawa penjahat perang Israel ke pengadilan" Kata Sarah Colborne Direktur Kampanye dan Operasi di PSC.
Keputusan Yaalon datang setelah upaya oleh beberapa pengacara agar pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak awal pekan ini.
Dia mengatakan kepada Al Arabiya bahwa "PSC mengeluarkan pernyataan yang kemudian mengekspresikan keprihatinan mengenai surat tentang status khusus Ehud Barak yang tampaknya diberikan kepada seorang hakim untuk menghindari penangkapan sebelum tiba di Inggris" untuk sebuah konferensi Partai Buruh.
Dalam siaran pers PSC melaporkan bahwa "Barak diselamatkan dari penahanan setelah Kementerian Luar Negeri Inggris merubah kunjungannya dari pribadi menjadi 'status khusus' - yang memberinya kekebalan diplomatik dari dakwaan kejahatan perang."
Penjahat perang Israel tidak boleh dibiarkan untuk datang ke Inggris, dan berjalan bebas tanpa hukuman
"Penjahat perang Israel tidak boleh dibiarkan untuk datang ke Inggris, dan berjalan bebas tanpa hukuman. Kami berkomitmen untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang terhadap orang-orang Palestina demi keadilan, "tambah Colborne.
Yuridiksi Universal
Beberapa pejabat Israel telah diancam dengan tindakan hukum di Inggris di bawah hukum "yurisdiksi universal," yang memungkinkan penuntutan para pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan di mana pun mereka ditemukan.
Kelompok-kelompok pro-Palestina bahkan menggunakan the principle in Spain.
Pengacara untuk 16 orang Palestina meminta sebuah surat perintah penangkapan bagi Ehud Barak pada sebuah pengadilan Inggris atas tuduhan kejahatan perang di Gaza tetapi hakim sebuah pengadilan di distrik kota Westminster menolak tuntutan mereka. Para Pengacara meminta surat perintah di bawah Undang-Undang Hukum Pidana tahun 1988 yang memberikan yuridiksi universal pada pengadilan di Inggris dan Wales dalam kasus-kasus kejahatan perang.
Kelompok advokasi meminta penangkapan Barak atas perannya dalam serangan 22-hari di Gaza pada akhir tahun lalu, yang mengakibatkan kematian 1.400 orang Palestina dalam tiga minggu.
Serangan udara, darat, laut Israel untuk memiskinkan Gaza berulang kali dikecam oleh organisasi hak asasi manusia sebagai kejahatan perang dan yang terbaru adalah Goldstone Report, yang dikeluarkan oleh Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga melabeli perang tersebut sebagai sebuah "ketidakadilan."
Israel secara konsisten menolak tuduhan pembunuhan sasaran sipil Palestina, tapi ancaman berulangkali tindakan hukum terhadap para pejabat-pejabatnya di Inggris cukup mengkhawatirkan
Israel secara konsisten menolak tuduhan pembunuhan sasaran sipil Palestina, tapi ancaman berulangkali tindakan hukum terhadap para pejabat-pejabatnya di Inggris cukup mengkhawatirkan hingga mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengangkat isu tersebut dengan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown Agustus lalu.
"Ada berbagai macam jenis pengacara di negeri ini yang tertarik pada membawa tuduhan terhadap penjahat perang," Colborne menyimpulkan. (arby)