Anggota Dewan Pusat PLO, Nabil Amr menuntut Mahmoud Abbas bertanggung jawab langsung atas penundaan mengkaji laporan kepala dewan HAM internasional, Richard Goldston. Amr mengatakan bahwa Abbas lah yang menentukan keputusan penundaan.
Dalam statemennya kepada Al-Jazeera, Amr menuntut Abbas untuk menyatakan tanggung jawabnya langsung atas semua yang terjadi, melihat posisinya sebagai Presiden Otoritas Palestina, kepala negara, PLO, dan pimpinan Fatah. Selain itu juga segera memperbaiki kebijakan fatalnya terkait penundaan laporan tersebut.
Nabil Amr menyeru kepada Abbas untuk pulang ke tanah airnya dan membubarkan Tim Penyelidik yang dibentuk untuk menyelesaikan masalah terkait, setelah ia menyangkal anggota Komisi Eksekutif PLO yang bertugas dalam masalah ini (Hanna Amira).
"Pertama kali yang harus dikatakan adalah, keputusan yang diambil salah maka tidak boleh ada pengaburan," seru Amr. Amr juga menjelaskan bahwa di sana ada banyak tekanan, tapi sangat mungkin untuk tidak tunduk kepada tekanan-tekanan yang ada.
Amr menyerukan untuk berhenti melakukan upaya pembenaran ulah Abbas dan membiarkan masalah besar ini menggantung, seperti yang dikehendaki oleh keputusan Palestina, karena Abbas tidak lagi mempunyai kredibelitas. Menurutnya, tidak mudah mengajukan ulang permasalahan ke Dewan Keamanan PBB setelah menarik dan menundanya di dewan HAM.
[voa-islam/sinai-m]