View Full Version
Kamis, 08 Oct 2009

300-an Tokoh Islam-Kristen Bertemu di Washington

(voa-islam) – Sejak selasa lalu, sebanyak 300 tokoh Islam dan Kristen dari seluruh dunia menghadiri A Common Word Conferece di Georgetown University. Konferensi dengan tema A Global Agenda for Change berupaya menemukan satu kesepakatan antara umat Islam dan Kristen. Kesepakatan ini disebut oleh kompas dengan kata satu atau kalimatun sawa'.

Kalimatun Sawa' adalah bagian kata yang diambil dari al-Qur'an, Surat Ali Imran ayat 64. Yang maksudnya ada di kalimat sesudahnya, "bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah." bukan sebuah pengakuan akan kebenaran kedua agama.

Kalimatun Sawa' adalah kalimat tauhid yang hanya dimiliki Islam, agar Allah semata yang diibadahi, bukan kalimat kesepakatan manusia akan benarnya semua agama.

Konfrensi ini diadakan sebagai forum dialog antara tokoh Islam dan Kristen. Konfrensi ini berlangsung  sejak 6-8 Oktober di Washington DC, Amerika Serikat.

Menurut penuturan  Prof  Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Presiden Kehormatan World Confrence on Religions for Peace atau konferensi agama tingkat dunia untuk perdamaian, mengungkapkan bahwa konfrensi ini sudah berlangsung tiga kali. Yang pertama dan kedua diadakan di Yale dan Vatikan.

Din Syamsuddin menjelaskan bahwa konfrensi yang masih berlangsung ini lebih menekankan oreintasi praktis, yakni dengan menurunkan pembahasan ke realitas di bawah.

"Maka diperlukan teologi yang tidak abstrak tapi riil dan praktis tentang  bagaimana mewujudkan harmoni dan kerja sama antara umat Islam dan Umat Kristiani di kemudian hari untuk membangun peradaban dunia," ujarnya.

Dalam kesempatan ini Din Syamsuddin memimpin sidang konfrensi tentang Teologi Praktis dalam Aksi Nyata dengan peserta antara lain Syeikh Ali Jom'a, Mufti Mesir Prof Mustofa Ceric, Prof Hossein Nasr dari Bosnia, Anwar Ibrahim dari Malaysia, sejumlah kardinal, Prof. Esposito, dan Tony Blair. (PurWD/kmps)


latestnews

View Full Version