Sulu - Di tengah-tengah meningkatnya ketegangan di provinsi pulau Sulu yang disebabkan oleh pertempuran antara pasukan pemerintah dan warga sipil Moro bersenjata baru-baru ini, beberapa ribu orang telah melarikan diri dari pulau tersebut karena takut terjebak dalam perang yang akan terjadi kembali.
Selasa lalu, ribuan Marinir Filipina diturunkan dari dua kapal induk angkatan laut yang merapat di dermaga Jolo, Sulu yang dipercaya untuk membalas korban dari pihak Angkatan Bersenjata Philipina (AFP) dalam perang dengan orang-orang Sulu minggu lalu.
ribuan Marinir Filipina diturunkan dari dua kapal induk angkatan laut yang merapat di dermaga Jolo, Sulu yang dipercaya untuk membalas korban dari pihak Angkatan Bersenjata Philipina (AFP) dalam perang dengan orang-orang Sulu minggu lalu
Di sisi lain, ratusan pejuang Moro yang terdiri dari MNLF dan kelompok Abu Sayyaf (ASG) saat ini sedang mengumpulkan tentara mereka di Kota di Patikul, Luuk, Indanan dan Maimbung Sulu karena kemungkinan eskalasi perang yang meningkat menjadi perang konvensional antara AFP dan penduduk kepulauan Moro.
Kemarin, sekitar lima ratus pejuang bersenjata yang dipimpin oleh Ustadz Malik Habir terlihat melintasi sepanjang jalan raya dari Patikul ke Jolo. Gerakan tersebut disebabkan oleh serangan membabi buta pasukan pemerintah Philipina yang tidak hanya mengincar para pejuang, tetapi juga rakyat sipil.
Gerakan tersebut disebabkan oleh serangan membabi buta pasukan pemerintah Philipina yang tidak hanya mengincar para pejuang, tetapi juga rakyat sipil.
Khadijah Omar, penduduk asli Indanan, sulu yang sedang hamil mengatakan, ribuan warga sipil melarikan diri ke kota Zamboanga dan Basilan karena kedua belah pihak menambah jumlah pasukan mereka untuk kemungkinan pertempuran sengit.
Orang-orang sipil bersenjata telah memperkuat pasukan MNLF di Luuk dan Indanan akibat pemboman besar-besaran dan pelecehan yang disebabkan oleh pasukan pemerintah, yang mendorong pajuang Moro untuk menyerang dan bersiapkan untuk pertempuran besar.
Penolakan pasukan pemerintah mengizinkan awak media untuk berbicara dengan orang-orang di wilayah tersebut dianggap menjadi pengumuman tidak langsung penghentian infromasi. Masyarakat sipil memperkirakan pertikaian berskala besar antara pasukan pemerintah dan pasukan gabungan Moro di hampir semua kota di Provinsi Sulu terjadi dalam beberapa hari dari sekarang. "ketegangan bener-benar terjadi di wilayah ini " kata salah seorang guru sekolah yang meminta namanya di rahasiakan. Beberapa sekolah di Jolo meliburkan kelas mereka akibat perang yang meningkat. (lwrn)