Tel Aviv - Lebih dari 80 persen Yahudi Israel mendukung kebebasan beragama, namun mayoritas Yahudi ultra-Orthodox menolak hal tersebut, berdasarkan poling yang dipublikasikan hari Senin.
Total 83 persen populasi Yahudi menyatakan kebebasan beragama dan suara hati harus ditegakkan dan 60 persen mendukung pemisahan negara dan agama, seperti yang dijelaskan dalam poling tersebut.
Dukungan kebebasan beragama meningkat hingga 94 persen diantara Yahudi-Yahudi sekuler, sedang 53 persen Yahudi ultra-Orthodox yang juga dikenal sebagai Haredi tidak seharusnya dipercayai Yahudi Israel sebagai kebebasan beragama. Haredis merepresentasikan sekitar 10 persen dari populasi penduduk Israel yang berjumlah sekitar enam juta.
Opini tersebut dipublikasikan oleh Hiddush, sebuah grup baru di Israel selaku kelompok penyokong kebebasan beragama.
Poling ini dilaksanakan oleh Rafi Smith kepada sejumlah 1,200 orang Yahudi Israel. Kesalahan poling ini sekitar 2,8 persen saja.
Komunitas Yahudi Orthodox telah lama ambigu terhadap negara Yahudi yang dibentuk pada tahun 1948 tersebut, bahkan undang-undang menjadi nomor dua setelah keputusan rabi-rabi mereka.
[voa-islam/meo]