Saudi Arabia - Hari Selasa kemarin terjadi baku tembak antara petugas keamanan Saudi dan tiga pria anggota Al Qaeda, beberapa dari mereka berpakaian seperti wanita serta menggunakan sabuk peledak. Dalam baku tembak tersebut dua pria anggota Al Qaeda dan satu tentara Saudi tewas.
Beberapa petugas lain terluka dalam serangan tersebut yang terjadi di sebuah pos pemerikasaan di bagian selatan negeri, berbatasan dengan Yaman, seperti yang dikatakan jurubicara kementrian Brigjen. Mansour al-Turki.
Baku tembak ini adalah yang pertama terjadi antara pemerintah dan Al Qaeda sejak serangan bom yang melukai asisten Menteri Dalam Negeri Pangeran Muhammad bin Nayef di wilayah barat pelabuhan Jiddah pada Agustus 27. Penyerang adalah seorang anggota Al Qaeda Yaman yang berbasis di wilayah jazirah Arab.
Dalam serangan hari Selasa tersebut, petugas memberhentikan sebuah mobil berisi tiga penumpang, dua dari penumpang tersebut adalah pria yang memakai pakaian wanita, kata al-Turki melalui statemennya.
Saat petugas keamanan wanita mencoba mendekat untuk memeriksa identitas, ketiga pria tersebut mulai melepaskan tembakan.
Al Turki menambahkan, dua dari pria tersebut menggunakan rompi bom dan menyembunyikan granat tangan dibalik pakaian mereka.
Lebih banyak lagi granat dan material untuk membuat bom ditemukan didalam mobil tersebut.
Salah satu penyerang dapat ditangkap hidup-hidup.
Statemen tersebut menjelaskan, detil mengenai insiden ini akan di laporkan secepatnya sebab saat ini sedang dilangsungkan investigasi.
Belum jelas pula apakah para penyerang ini merupakan bagian dari Al Qaeda yang beroperasi di Yaman. Pemerintah Saudi sendiri sudah menyatakan kekhawatirannya bahwa kemungkinan Al Qaeda dapat menggunakan Yaman sebagai tempat perlindungan untuk melancarkan serangan dari luar perbatasan setelah pada Januari lalu terjadi penggabungan dua faksi Al Qaeda yaitu antara Al Qaeda Saudi dan Yaman.
Menteri Dalam Negeri telah memulai kampanye serangan terhadap orang-orang Saudi yang disinyalir sebagai militan, pemerintah sudah mulai membunuhi atau menangkap para militan, kebanyakan mereka adalah para pemimpin militan setelah rangkaian serangan Al Qaeda di Saudi dimulai pada 2003.
Al Qaeda sendiri mulai melancarkan serangan , terutama terhadap orang-orang asing dan infrastruktur perminyakan, serangan mereka ditujukan untuk menumbangkan pemerintah kerajaan Saudi yang dikuasai sebuah keluarga, dimana rezim Saudi kali ini dianggap Al Qaeda sebagai rezim yang korup, dekat dan mendukung kebijakan Amerika di Timur Tengah.
[voa-islam/GNews]