Arab Saudi tidak memberlakukan pelarangan terhadap siapa saja yang dianggap memiliki resiko tinggi terhadap flu babi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini, laporan koran Saudi berbahasa Inggris, Arab News, Ahad 8 November.
"Arab Saudi tidak melarang karena haji merupakan kegiatan keagamaan," pernyataan mentri kesehatan Abdullah Al-Rabeeah.
Al Rabeeh mengingatkan agar orang-orang yang lemah, anak anak, lanjut usia dan wanita hamil untuk tidak dahulu melaksanakan haji.
Setiap muslim dewasa yang secara finansial mampu untuk melaksanakan perjalanan wajib untuk melaksanakan haji, salah satu pilar Islam sekali dalam hidupnya.
Sekitar 3 juta jamaah haji diperkiraan melaksanakan ibadah haji tahun ini yang berasal dari 160 negara di berbagai penjuru dunia.
Pemerintah Saudi sendiri juga tengah melaksanakan beberapa langkah pencegahan untuk mengantisipasi berkembangnya virus flu babi.
Selain itu, pemerintah Arab Saudi meminta negara asal jamaah agar memberikan vaksin terlebih dahulu sebelum pergi ke Saudi, seperti yang telah dilakukan Mesir dan China.
Diantaranya adalah pemeriksaan suhu badan dan kesiapan rumah sakit terhadap datangnya jamaah yang mungkin terjangkiti virus flu babi.
Al Rabeeh mengatakan hingga kini hanya terdapat 2 jamaah haji dari 1.5 juta yang telah datang di Saudi.
Pemerintah Saudi telah melakukan vaksinasi terhadap penduduknya dari virus flu babi sejak Sabtu, dengan prioritas para pekerja di sektor haji.
[voa-islam/iol]