View Full Version
Senin, 09 Nov 2009

Penyusup Akan Menghadapi Ancaman Mati

Jazan - Angkatan bersenjata Saudi tidak akan memasuki Yaman, demikian di umumkan oleh Pangeran Khaled bin Sultan, asisten menteri pertahanan dan penerbangan untuk urusan militer, pada hari Minggu. Memberikan peringatan keras bagi Pemberontak Houthi (Syiah), ia mengatakan mereka akan menghadapi kematian jika mereka mencoba lagi untuk menyusup ke dalam Kerajaan.

Berbicara kepada wartawan setelah memeriksa pasukan bersenjata di sepanjang perbatasan dengan Kerajaan Yaman, Pangeran Khaled mengatakan tentara akan mendukung penjaga perbatasan dalam menghadapi para penyusup.

Dia mengatakan warga sipil telah dievakuasi dari daerah sekitar pos perbatasan Khoba  dalam rangka untuk memudahkan operasi terhadap pemberontak. "Mereka yang memasuki wilayah sepanjang perbatasan lebih dari 10 km akan berada dalam zona pembunuhan. Dalam kata lain mereka harus menyerah atau menghadapi kehancuran, "jelasnya.

"Ada instruksi yang jelas dari Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah, panglima tertinggi, bahwa kita tidak boleh melangkah bahkan satu inci ke negara lain dan kita tidak boleh membiarkan siapa pun untuk mengganggu satu incipun dari wilayah kami," katanya .

Pangeran Khaled bin Sultan mengatakan ia akan menggolongkan setiap penyusup sebagai gangster. "Kementerian Dalam Negeri akan berbicara tentang kemungkinan apakah gangster ini berhubungan dengan teroris atau tidak. Bagi kami setiap orang yang melangggar batas kedalam  negara akan ditangani dengan kekerasan, terlepas dari kelompok mana dia berasal. "

Bagi kami setiap orang yang melangggar batas kedalam  negara akan ditangani dengan kekerasan, terlepas dari kelompok mana dia berasal

Dia mengatakan tidak ada rencana untuk mengembangkan Khoba menjadi kawasan militer. "Saya datang ke sini untuk mengakhiri krisis dan ketika kita memahami bahwa penjaga perbatasan sudah cukup untuk (melindungi daerah), kami hanya akan berdiri di belakang mereka. Namun, kami akan siap untuk campur tangan setiap saat. "

Pada hari Rabu Arab Saudi meluncurkan jet tempur F-15 dan Tornado untuk menyerang posisi pemberontak di sekitar pegunungan Jabal Dukhan di perbatasan selatan provinsi Jazan. Pasukan darat dan artileri berat jarak jauh  berjajar di sisi jalan utama menuju kota perbatasan Khoba di kaki gunung pada hari Sabtu sementara tentara berpatroli di lapangan dan memeriksa kendaraan yang di duga dipakai para pemberontak Syiah. Pangeran Saudi Khaled menyebut respon tersebut sebagai "sebuah teguran terhadap penyusup yang telah menyusup ke perbatasan Kerajaan."

Menurut pemerintah dan para dokter di wilayah, tujuh warga Saudi telah tewas dalam pertempuran, termasuk tiga personel keamanan dan empat wanita yang rumahnya telah hancur di perbatasan. Menurut harian Arab, Asharq Al-Awsat, pasukan Saudi menangkap 155 pemberontak dalam pertempuran tersebut.

Maroko, Bahrain dan Kuwait, pada hari Minggu, mengecam serangan pemberontak dan menyatakan solidaritas dengan Arab Saudi.

Juga pada hari Minggu, Gubernur Najran Pangeran Abdullah bin Mishaal memerintahkan para pejabat pemerintah untuk memberikan semua bantuan kepada para jemaah calon haji Yaman melewati perbatasan Wadeea dan Khadra poin, dalam perjalanan ke Mekah.

Menurut sumber-sumber informasi, pemberontak Houthi merekrut perempuan dan anak-anak sebagai pembom bunuh diri untuk menyerang pasukan Saudi.(aa/an)


latestnews

View Full Version