Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama siap untuk mengirim tambahan 34 ribu pasukan ke Afghanistan, tetapi akan menunda keputusan pengiriman tersebut hingga dia mencoba dahulu membujuk sekutu-sekutu NATO memperluas komitmen mereka untuk memerangi Taliban, tulis Alex Spillius.
Barack Obama mengadakan tujuh kali pertemuan dengan para penasehatnya tentang masalah bala bantuan, para pejabat mengatakan bahwa dia mendukung opsi tengah dari tiga pilihan yang di tawarkan oleh Jenderal Stanley McCrystal, komandan tertinggi pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan.
Pada rapat tersebut - yang berlangsung total selama 20 jam - Jenderal McChriystal telah mempresentasikan skenario untuk melibatkan 40 ribu, 30 ribu dan 20 ribu pasukan lebih.
Menurut laporan tersebut, pemerintahan Obama akan mengirim 23 ribu tambahan pasukan tempur dan pasukan pendukung dari Divisi 101 Lintas Udara, Divisi 10 Pasukan Gunung dan Marinir.
Markas baru di Kandahar akan dikelola lebih dari 7000 pasukan ketika angkatan bersenjata Amerika Serikat mengambil alih komando tahun depan. dan tambahan 4000 pasukan akan melatih rekan Afghanistan mereka.
Bala bantuan awal tidak akan tiba sampai bulan Maret dan seluruh pasukan tambahan tidak akan tiba sampai akhir 2010.
Partai Republik menyerukan keputusan yang lebih cepat dan berpendapat bahwa presiden sebagai kepala panglima tertinggi, seharusnya memperhatikan masukan dari komandan lapangan. Kritikus mengatakan penundaan tersebut telah manjadikan Taliban lebih berani menyerang target-target Barat.
Pendukung Barack Obama mengatakan bahwa keputusan penting seperti itu membutuhkan pertimbangan yang tepat.
Menurut laporan, Barack Obama tidak mungkin membuat sebuah pengumuman sampai 23 November ketika NATO akan mempertimbangkan permintaan untuk melakukan penambahan lebih banyak pasukan. (aa/DT)