View Full Version
Selasa, 24 Nov 2009

Tokoh Garis Keras India Dalang Penghancur Masjid Babri

India - Sebuah penyelidikan yang di lakukan selama hampir 17 tahun yang di lakukan oleh komisi Liberhan, terhadap penghancuran sebuah masjid bersejarah di India menunjukkan bahwa tokoh-tokoh kunci pemerintahan dan oposisi di pemerintahan India telibat di dalamnya.

Beberpa tokoh yang terlibat dalam perencanaan penghanCuran masjid tersebut adalah Mantan Perdana Mentri Atal Bihari Vajpayee, L.K Advani, yang Pernah menjabat sebagai wakil perdana Menteri dan merupakan pemimpin partai garis keras India, Bharatiya Janata Party (BJP) dan juga beberapa kelompok garis keras Hindu lainnya seperti Sangh Parivar, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), World Hindu Council (VHP) dan  Army of Shiv (Shiv Sena).

bocoran laporan yang di publikasikan oleh harian Indian Ekspress pada hari Senin (23/11) kemarin menyebutkan bahwa penghancuran masjid tersebut terjadi dengan perencanaan matang dan laporan tersebut juga membantah klaim pemerintah India selama ini yang menyatakan bahwa penghancuran tersebut terjadi karena kekerasn yang spontan.

penghancuran masjid tersebut terjadi dengan perencanaan matang dan laporan tersebut juga membantah klaim pemerintah India selama ini yang menyatakan bahwa penghancuran tersebut terjadi karena kekerasn yang spontan.

Salah satu indikasi terjadinya penghancuran itu secara terencana adalah adanya mobilisasi massa dan tersedianya alat dan material penghancur lain yang begitu mudah didapat.

Masjid Babri merupakan masjid bersejarah di India yang didirikan pada ababd ke 16, dan terletak di kota Ayodya di daerah utara negara bagian Uttar Pradesh

Pada tahun 1992 gerombolan militan Hindu menghancurkan masjid tersebut dengan alasan bahwa masjid tersebut berdiri di tempat kelahiran dewa Rama.

Pengrusakan masjid itu memicu kerusuhan terburuk pasca pemisihan India dengan negara bagiannya yang penduduknya mayoritas beragama Islam (Pakistan dan Bangladesh) tahun 1947 dan menelan korban jiwa hingga 2.000 orang yang kebanyakan dari kalangan umat Islam. (aa/IOL)


latestnews

View Full Version