MEKAH (voa-islam.com) - Tidak ditemukan lagi adanya kasus-kasus baru terkait infeksi flu babi (H1N1) di kalangan jutaan calon haji yang sudah berdatangan di Arab Saudi dari berbagai penjuru dunia.
"Tidak ada lagi jemaah yang meninggal selain empat orang yang sudah disebutkan sebelumnya. Juga tidak ada pandemi (penyakit-red) lainnya, " kata Menkes Arab Saudi, dr. Abdullah Al-Rabiah di Mekah, Selasa (24/11).
Sejauh ini, ujar Menkes Abdullah Al-Rabiah , memang ada 70 kasus dugaan terinfeksi flu babi di kalangan jemaah calhaj. Namun seluruh penderitanya sudah sudah sembuh dan dalam kondisi stabil.
Mereka, menurut Al-Rabiah, mereka telah dirujuk di rumah-rumah sakit dan hanya satu pasien yang masih dirawat di unit rawat intensif. "Kesehatan jemaah secara umum bisa dijamin. Isu mengenai menyebarnya virus flu babi di kalangan jemaah calhaj terlalu dibesar-besarkan, " tegasnya.
Departemen Kesehatan Arab Saudi, sambungnya, mengacu pada arahan para pimpinan nasional dan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), akan memobilisasikan segenap dana untuk mengantispati agar calhaj terlindungi dari flu babi atau wabah penyakit lainnya.
Sebanyak 19 pusat kesehatan telah disiapkan di Mekah untuk menangani kemungkinan kasus terinfeksi flu babi di kalangan jemaah calon haji. Itu belum termasuk pos karantina berkapasitas 57 tempat tidur dan 14 laboratorium yang tersebar di Arab Saudi.
Kesehatan jemaah secara umum bisa dijamin. Isu mengenai menyebarnya virus flu babi di kalangan jemaah calhaj terlalu dibesar-besarkan
Rumah Sakit Al-Wadi di Mekah dilengkapi dengan alat tes BCR. Begitu pula tiga lab lainnya yang ada di Mekah dan satu di kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).
Selain itu, empat belas rumah sakit di Mekah dan di kawasan Armina berkapasitas 2.782 tempat tidur, 244 tempat tidur untuk pasien rawat intensif dan 287 tempat tidur untuk pasien rawat darurat.
Kemudian ada 10 rumah sakit lagi yang berada di Kota Suci Madinah dan 136 pusat kesehatan yang tersebar di titik-titik kunci lokasi peribadahan haji, semua juga disiapkan untuk melayani pasien jemaah calhaj.
Di Mekah juga telah ada 35 pusat kesehatan permanen, ditambah sembilan pusat kesehatan musim haji yang berlokasi di antara jalan utama Mekah- Madinah dan empat pusat kesehatan di kawasan Masjidil Haram. Sementara di Mina disiapkan 28 pusat kesehatan, di Muzdalifah enam dan di Arafah 46.
Departemen Kesehatan Arab Saudi mengerahkan 17.609 tenaga medis termasuk para dokter spesialis dan dokter umum, apoteker dan paramedis untuk melayani calhaj pada musim haji 1430 hijriah ini.
Menurut catatan, tiga calhaj Indonesia juga pernah tertangkap kamera pemindai suhu panas badan (thermal camera) yang dipasang di bandara debarkasi di Jeddah maupun Madinah. Namun setelah diobservasi, mereka dinyatakan bebas dari flu babi dan diperkenankan meneruskan ritual hajinya.
Kuota haji Indonesia tahun 2009 adalah 210.000 orang. 192.000 orang di antaranya adalah berangkat dengan menggunakan BPIH biasa, ditambah BPIH khusus( dahulu ONH Plus) serta para petugas haji.
Suhu badan ketiga calhaj tersebut tinggi bukan karena terinfeksi virus flu babi tetapi terkena influenza biasa akibat kelelahan setelah penerbangan panjang dari tanah air.
Pada bagian lain Menkes Arab Saudi membantah isu ada jemaah yang membeli sertifikat vaksinasi aspal untuk menunaikan ibadah haji.
"Isu itu tidak benar, karena kami tidak mengharuskan jemaah divaksinasi vaksin flu babi, " ujarnya Vaksinasi vaksin H1N1 bagi calhaj, baik domestik maupun asing, baru berupa anjuran. Arab Saudi pun menyerahkan masalah vaksinasi pada kebijakan masing-masing negara.
Tercatat 62 orang meninggal dari 7.000 warga setempat yang diduga terkena virus flu babi saat penyakit tersebut menjadi pandemi sejak beberapa tahun lalu. [ali/ant]