TEHERAN--Ahad (23/11) kemarin, Iran memulai latihan perangnya. Latihan yang dilakukan pasukan pertahanan udara Iran tersebut dimakudkan untuk melindungi fasilitas nuklir mereka dari serangan musuh.
Latihan militer tersebut rencananya akan berlangsung lima hari dan bertempat di sepertiga wilayah Iran, yakni di bagian tengah, barat, dan selatan. Selama ini, Israel memperkuat pasukan militernya untuk menghalangi Iran mengembangkan program nuklirnya.
Komandan pasukan angkatan udara Iran, Jenderal Amir Ali Hajizadeh, meremehkan kemampuan Israel dalam menyerang Iran."Kami yakin mereka tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kami karena mereka tidak bisa memperkirakan apa yang akan kami lakukan," ujar Hajizadeh seperti dikutip Sephahnews.
"JIka para pesawat tempur mereka bisa lolos dari sistem pertahanan udara Iran, maka markas mereka akan kami hancurkan dengan rudal sebelum pesawat-pesawat tersebut mendarat," tambah Hajizadeh.
Seperti dilaporkan kantor berita IRNA, Jenderal Ahmad Vahidi juga menyatakan bahwa Iran juga berencana untuk mendesain dan memproduksi rudal-rudal pertahanan udara sendiri
Sementara itu, mengomentari latihan perang Iran pekan ini, seorang pejabat senior di Gedung Putih mendesak agar Iran membuat perjanjian dengan komunitas internasional.
"Kami mendesak rezim Iran agar memenuhi permintaan untuk membuat perjanjian," ujar Ellen Tauscher, wakil menteri luar negeri Iran dalam bidang kontrol senjata dan keamanan internasional, saat konferensi pers dalam Forum Keamanan Internasional di Nova Scotia. "Penting bagi mereka untuk membangun kerjasama dengan komunitas internasional," tambahnya.
Kepala angkatan udara Iran, Jenderal Ahmad Mighani, sebelumnya menyatakan latihan perang tersebut dimaksudkan untuk melindungi wilayah Iran dimana terdapat fasilitas nuklir.Latihan tersebut di antaranya melibatkan pasukan revolusioner elit Iran dan tentara reguler Iran.
AS dan para sekutu Eropa-nya selama ini mencurigai Iran hendak memproduksi senjata nuklir melalui program itu. Iran sendiri menyangkal adanya niat seperti itu dan menegaskan program tersebut adalah untuk membangkitkan energi listrik. rpb