Inggris - Para pejabat Inggris mengatakan kepada anggota panel peninjau ulang kebijakan Inggris dalam perang Irak, hanya ada sedikit informasi bahwa Irak dan kemungkinan presidennya, Saddam Hussein, telah bekerja sama dengan Al-Qaeda.
Mereka mengatakan hanya ada kontak sporadis antara Irak dan kelompok pejuang Islam selama bertahun-tahun dan itu sudah diputuskan oleh agen-agen intelijen bahwa kontak awal tidak nampak menjadi sebuah persekongkolan.
Pejabat senior dari kantor Kementrian Luar Negeri mengatakan kepada panel, Amerika Serikat telah mengetahui hal ini dan berbagi pandangan yang sama sebagai mana Inggris.
Para pejabat tersebut, Tim Dowes, Spesialis Counter-Proliferation dan kepala Pejabat Keamanan Luar Negeri William Ehram, berbicara pada hari Rabu, mengatakan hanya bukti-bukti terserak bahwa Irak mungkin telah memiliki komponen-komponen dari senjata kimia-biologi tetapi banyak keraguan bahwa Bagdad akan memiliki teknologi tersebut untuk di jadikan senjata.
Mantan pejabat tinggi intelijen Inggris Peter Ricketts pada hari Selasa mengatakan pejabat -pejabat Inggris pada tahun 2001 telah memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam pembicaraan dengan para pejabat Amerika tentang pergantian rejim di Irak.
Dia mengatakan pejabat -pejabat Inggris telah menyadari, jauh sebelum serangan 11 September 2001, di Amerika Serikat, bahwa pemerintahan Bush ingin agar Presiden Irak, Saddam Hussein di ganti.
Sentimen anti perang telah terbangun di Inggris, dengan banyaknya orang yang menyalahkan pemerintah karena pemerintah sengaja menyimpangkan informasi intelijen untuk membenarkan invasi ke Irak. (aa/bn)