Palestina (voa-islam.com) - Presiden Palestina Mahmud Abbas, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Venezuela Hugo Chavez, atas dukungannya bagi pembentukan negara Palestina di masa depan.
Pemimpin Palestina itu juga mengeluarkan peringatan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengumumkan larangan 10 bulan pembangunan permukiman di Tepi Barat, Rabu.
“Netanyahu telah menghentikan perundingan. Kami tak bisa memulai perundingan tanpa ada komitmen dari kedua pihak, untuk menghormati kewajiban masing-masing berkaitan dengan peta jalan,” kata Abbas.
Rencana perdamaian itu menyerukan agar negara Palestina hidup berdampingan dengan Israel. Peta jalan, yang masih menjadi dasar bagi perundingan antara kedua pihak, menuntut bahwa negara Yahudi tersebut membekukan semua pembangunan permukimannya.
Perundingan perdamaian telah diselenggarakan sejak hampir setahun lalu, namun hingga kini masih terhenti berkaitan dengan masalah permukiman.
“Pendudukan akan terus berlangsung. Netanyahu akan tak setuju untuk memulai perundingan yang mereka tinggalkan. Dia akan memutuskan antara perdamaian dan pendudukan, dan sangat disesalkan dia memilih pendudukan,” kata Abbas dalam pidatonya di depan Majelis Nasional Venezuela.
Tindakan Netanyahu dipuji oleh AS sebagai langkah ke arah diluncurkannya kembali proses perdamaian, namun rakyat Palestina mengatakan bahwa itu masih jauh dari tuntutan mereka, untuk membekukan seluruhnya permukiman menjelang diadakannya perundingan baru.
Abbas, yang menemui sejumlah besar khalayak di dalam kunjungannya di Brazilia, Argentina, Chile dan Paraguay, Jumat, bertemu dengan Presiden Chavez.
Sejak awal, Venezuela berada di samping rakyat Palestina dalam melawan negara pembantai seperti Israel...
Venezuela, kata Chavez menyatakan, sejak awal berada di samping rakyat Palestina dalam melawan negara pembantai seperti Israel. Pemimpin sayap kiri itu menyebut dirinya sebagai pendukung setia rakyat Palestina dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, setelah negara Yahudi itu melakukan serangan militer yang menelan banyak korban di Jalur Gaza pada awal tahun ini.
“Kami menyambut sikap tegas Anda untuk Palestina. Anda memang mewarisi semangat pejuang besar Simon Bolivar,” kata Abbas, yang merujuk kepada bapak kemerdekaan beberapa negara Amerika Latin, termasuk Venezuela.
Bukan kali ini saja Chavez bersikap tegas dalam mendukung perjuangan Palestina. Awal tahun lalu, ketika militer Israel melakukan penyerangan ke jalur Gaza, ia mengusir Duta Besar Israel untuk Venezuela, Shlomo Cohen dan beberapa staf di Kedutaan Besar Israel, Selasa (6/1), sebagai bentuk protesnya. Chaves menuduh Israel telah melakukan pelanggaran terhadap hukum internasional dan "merencanakan untuk menggunakan terorisme negara" terhadap rakyat Palestina. [taz/dbs]