CALIFORNIA (voa-islam.com) - Ketakutan Pemerintah Amerika Serikat terhadap Islam sepertinya tidak akan pernah habis, meskipun negara adidaya tersebut dipimpin oleh sosok yang dianggap dekat dengan Islam seperti Barack Obama.
Seorang pria bernama Craig Monteilh mengaku dibayar Biro Penyelidik Federal (FBI) untuk mengintai masjid di wilayah California. Monteilh mengaku aksinya tersebut dilakukan guna membantu FBI mendapatkan informasi tentang Ahmadullah Niazi, saudara ipar dari salah satu pengawal Osama Bin Laden.
Seperti dilansir Fox News, Jumat (4/12/2009), hal ini terpapar dalam persidangan di California Selatan, setelah korban Niazi melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian. Kejadian ini sendiri terjadi pada tahun 2007, dan pengadilan pun mendesak dokumen FBI yang berkaitan dengan kegiatan pengintaian tersebut dibuka.
FBI berdalih, jika tindakan yang menimbulkan kemarahan pada umat Muslim di Amerika tersebut adalah demi kepentingan investigasi...
Monteilh yang saat ini menjalani pemeriksaan atas kasusnya, mengaku belum dibayar penuh oleh FBI. Ia kini menuntut FBI untuk memberikan biaya ganti rugi sebesar USD10 juta atau sekitar sekitar Rp94 miliar. Monteilh juga mengklaim jika FBI gagal memberikan hak perlindungan saksi bagi dirinya.
Dalam pernyataannya FBI menyebutkan pengintaian terhadap masjid merupakan cara yang ampuh untuk mencegah teroris yang mengancam keamanan dalam negeri Amerika Serikat.
FBI juga berdalih jika tindakan mereka yang menimbulkan kemarahan pada umat Muslim di Amerika tersebut didasarkan atas kepentingan investigasi. [taz/okz]