Kuala Lumpur - Menteri Luar Negeri Malaysia telah menarik perwakilan tetap mereka untuk PBB di Wina atas berlakunya sebuah resolusi mengenai masalah nuklir Iran oleh Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Austria.
Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri di sini mengatakan pemungutan suara mengenai hal itu tidak sesuai dengan prosedur Pemerintah dan oleh sebab itu kenapa perwakilan mereka ditarik kembali.
pada 27 November 2009, Dewan Gubernur IAEA menyetujui sebuah resolusi yang ditunda oleh Jerman pada pelaksanaan Nuclear Non-Proliferation Treaty Perjanjian Perlindungan dan ketentuan yang relevan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa resolusi Dewan Keamanan 1737 (2006); 1747 (2007); 1803 ( 2008) dan 1835 (2008) di Iran.
Malaysia, Kuba dan Venezuela memveto resolusi tersebut sedangkan enam negara abstain, salah satu tidak hadir dan 25 menyetujui resolusi.
"Malaysia sedang mempelajari hasil resolusi dan implikasinya. Kami akan berusaha untuk bekerja bersama-sama dengan masyarakat internasional dalam menggerakkan masalah nuklir Iran ke depan.
"Dalam hal ini, kami akan berkonsultasi dengan anggota Dewan Gubernur IAEA dan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata pernyataan itu. (Brnm)