Amerika Serikat akan melancarkan satu usaha baru untuk menangkap Osama bin Laden yang diperkirakan bersembunyi di gunung-gunung sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan, kata seorang pejabat senior AS, Minggu (6/12).
Kami tidak tahu di mana Osama bin Laden berada. Jika kami tahu, kami akan mengejar dan menangkap dia, kata Gates
Laporan-laporan intelijen memperkirakan pemimpin Al Qaida itu kadang-kadang di Waziristan Utara, kadang-kadang di dalam perbatasan Pakistan, kadang-kadang di Afghanistan," kata penasehat keamanan nasional James Jones.
Ketika ditanya apakah pemerintah Barack Obama merencanakan satu usaha baru untuk mengejar pemimpin Al Qaida itu, Jones mengatakan: "Saya kira begitu."
Osama adalah satu "simbol penting yang dipertahankan Al Qaida " dan yakin ia sedang dikejar atau ditangkap, kata Jones, yang mantan jenderal Marinir pada acara program "State of Union" stasiun televisi CNN.
Komentarnya bahwa Osama kadang-kadang memasuki Afghanistan dari perbatasan yang bergunung-gunung bertentangan dengan perkiraan sebelumnya dari para pejabat AS yang menduga pemimpin Al Qaida itu bersembunyi di Pakistan.
Kendatipun berikrar untuk menangkap Osama, Menteri Pertahanan Robert Gates,Minggu mengatakan badan-badan intelijen tidak tahu di mana pemimpin Al Qaida itu berada dan informasi dari sumber yang layak dipercaya tidak memadai mengenai keberadaannya dalam beberapa tahun.
"Kami tidak tahu di mana Osama bin Laden berada. Jika kami tahu, kami akan mengejar dan menangkap dia," kata Gates, mantan direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu dalam program "This Week" stasiun televisi ABC.
Pemimpin jaringan Al Qaida itu dianggap sebagai pemimpin otak serangan-serangan 11 September 2001 di New York dan Washington yang menewaskan hampir 3.000 orang.
Para pejabat pemerintah AS menyebut Osama bin Laden dan jaringan Al Qaida sebagai tersangka-tersangka utama dalam serangan-serangan itu dan menawarkan hadiah 50 juta dolar bagi siapa yang dapat memberikan informasi sampai ia tertangkap hidup atau mati, tetapi lebih dari delapan tahun Osama masih juga belum ditangkap.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Minggu mengatakan "penting" untuk menangkap atau membunuh Osama dan para tokoh lain Al Qaida tetapi mengemukakan kepada stasiun televisi NBC bahwa "anda tentu dapat membuat kemajuan besar dengan tidak adanya dia."
Satu laporan Senat yang disiarkan pekan lalu mengatakan Osama "berada dalam genggaman" pasukan AS akhir tahun 2001 di Afghanistan tetapi lepas karena menteri pertahanan Donald Rumsfeld saat itu menolak meminta pasukan bantuan.
Dalam mengumumkan penambahan 30.000 tentara di Afghanistan, Obama dan para deputinya memperkirakan Taliban bekerjasama dengan jaringan Osama dan karena itu mengalahkan pemberontak Afghanistan adalah penting untuk mengalahkan Al Qaida.
Pemerintah itu memperingatkan bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan dapat menggoyahkan Pakistan tetangganya yang memiliki senjata nuklir.
Washington mendesak Islamabad menghancurkan pangkalan-pangkalan Taliban dan Al Qaida di dalam wilayahnya dan para pejabat penting AS , Ahad memuji Pakistan karena melancarkan serangan militer terhadap para gerilyawan.
Washington meningkatkan serangan udara terhadap para pemimpin Al Qaida di Pakistan dengan menggunakan pesawat tanpa pilot, satu operasi yang para pejabat AS tolak bicarakan secara terbuka.
Surat kabar The New York Times pekan lalu memberitakan bahwa Gedung Putih telah memberikan wewenang kepada Badan Intelijen Pusat AS (CIA) untuk memperluas serangan-serangan udara di Pakistan untuk mengimbangi strategi perang Obama di Afghanistan.
Para pejabat AS juga telah berunding dengan Islamabad tentang penggunaan pesawat-pesawat kecil itu untuk melakukan serangan di Baluchistan-- satu daerah luas di luar daerah-daerah suku yang berbatasan dengan dengan Afghanistan dan Iran -- tempat para pemimpin Taliban dilaporkan bersembunyi, kata surat kabar itu.
Gates, Minggu mengatakan pasukan AS tidak akan mengejar para pemimpin Taliban di Pakistan dan itu terserah kepada militer Pakistan untuk menangani para gerilyawan itu.
[voa-islam/Ebaru]