View Full Version
Sabtu, 26 Dec 2009

Marseilles Bangun Masjid Terbesar di Eropa

MARSEILLES (voa-islam.com) - Tak lama lagi, umat Islam di Eropa akan memiliki masjid terbesar yang pernah didirikan di Benua Eropa. Masjid yang akan didirikan di kota Marseilles, Prancis itu memerlukan anggaran hingga 22 juta euro atau setara dengan 29 juta dollar AS.

“Gaining Foothold in Europe” (menambahkan jejak di Eropa), demikian kata majalah Al-Hajj edisi September 2009 lalu. Arsitektur bangunan masjid sengaja dibentuk sedemikian rupa yang merupakan harmonisasi Islam dengan peradaban barat. Pemerintah Al-Jazair menyatakan siap mengucurkan dana bantuan untuk membantu pembangunan masjid tersebut.

Pembangunan masjid ini merupakan tekad umat Islam Prancis yang merupakan pemeluk terbesar se Eropa. Perkembangan umat Islam di benua ini cukup pesat yang semula hanya 12 juta orang kini sudah mencapai 20 juta orang.

Jumlah masjid pada tahun 2007 hanya berjumlah 351 buah, kini telah mencapai 735 buah. Di Jerman dan Prancis, peningkatan jumlah bangunan masjid termasuk paling pesat. Umat Islam Eropa banyak mendirikan masjid di supermarket atau pabrik farmasi.

Karenanya, pembangunan masjid di kota Marseilles ini disambut gembira oleh umat Islam bukan saja di Eropa, tetapi juga oleh negara-negara Islam. Pemerintah kota Marseilles pun tidak keberatan atas rencana itu. Sebab, selain menguntungkan secara ekonomi, juga dapat menjadi jembatan komunikasi antara warga Eropa dengan pemeluk Islam, yang selama ini sering mengalami hambatan.

..pembangunan masjid di kota Marseilles ini disambut gembira oleh umat Islam bukan saja di Eropa, tetapi juga oleh negara-negara Islam

Keuntungan ekonomi yang dapat diambil dari adanya masjid ini nanti adalah akan bertambahnya jumlah turis dari negara-negara Islam ke Prancis. Untuk ini, walikota Marseilles Jean Pierre Gaudin, turun tangan langsung bekerja keras mewujudkan rencana pembangunan masjid yang diperkirakan dapat menampung 3.000 jamaah. Sementara arsitek masjid itu sendiri adalah orang Prancis, Maxime Repaux.

Kota-kota di Prancis yang berdekatan dengan Marseilles, seperti Lille, Toulouse, Montpellier, telah memiliki masjid besar, maka Marseilles giliran selanjutnya, walaupun di kota ini sebenarnya telah ada 60 buah masjid kecil yang dikelola oleh warga Muslim keturunan Comoro, Maroko, Aljazair, dan Tunis.

Kemudahan izin mendirikan masjid di Prancis tidak lepas dari sikap pemerintah yang dikuasai oleh Partai Sosialis yang lebih ramah terhadap umat Islam dibandingkan dengan Partai Republik. Di samping itu juga, saat Prancis dilanda kerusuhan rasial pada tahun 2005 yang lalu, kejadian tersebut tidak sampai ke kota Marseilles. Mereka hidup rukun dan damai, saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Kenyataan ini, membuat aparat pemerintah setempat mencanangkan kotanya sebagai kota yang ramah.

Tentu saja rencana ini seperti sebuah oase yang memberi kesejukan kepada umat Islam, saat di mana negara-negara lain di Eropa mulai mempersoalkan kehadiran masjid-masjid di negaranya. Bagaimanapun, Maha Benar janji Allah yang telah menyatakan:

“Mereka terus menerus berusaha memadamkan cahaya Allah, tetapi Allah semakin menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir tidak suka” (Ash-Shaff 8). [sal/risalah]


latestnews

View Full Version