BANGKOK (Voa-Islam.com) - Seluruh aparat militer dan kepolisian termasuk pejabat pemerintahan Thailand bersiaga penuh di seluruh wilayah, termasuk di ibukota negara, Bangkok. Siaga satu itu dilakukan setelah beredarnya rumor bahwa akan terjadi kerusuhan selama perayaan tahun baru.
Mengutip sebuah laporan penting dari National Intelligence Agency (NIC), gubernur Bangkok, Sukhumbhand Paribatra pada hari selasa mengatakan bahwa wilayahnya juga beresiko terkena serangan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab selama perayaan tahun baru, termasuk juga dari para pejuang yang menyeberang dari provinsi selatan.
"Menurut laporan, para perusuh telah berada di Bang Kapi, dan akan melaksanakan serangan mematikan pada perayaan tahun baru, kata Sukhumbhand. "Oleh karena itu para direktur dari 50 kantor distrik telah di instruksikan untuk bersiaga, khususnya untuk mencegah terjadinya insiden dalam acara-acara perayaan di wilayah wewenang mereka."
..Bom tersebut, yang diletakkan di bawah jok sepeda motor, diaktifkan dengan sebuah kendali jarak jauh ketika dua orang tentara yang mengendarai sepeda motor melintas di lokasi ledakan...
"Semua langkah pengamanan telah ditingkatkan ke level tertinggi di selurh pos pemeriksaan di setiap rute perjalanan. Semua petugas juga akan disebar untuk bersiaga dan memonitor situasi di seluruh wilayah mereka," tambahnya.
Sementara itu 2 orang tentara dan 3 penduduk desa terluka dalam sebuah serangan bom motor yang diparkir dipinggir jalan raya dekat sebuah toko grosir di distrik Bannang Sata, Yala pada Kamis pagi lalu.
Para saksi mengatakan kepada polisi mereka melihat seorang wanita dan anaknya mengendarai sepeda motor dan meninggalkannya di jalan raya di depan toko tersebut, sekitar 20 meter jauhnya dari kantor polisi distrik Bannang Sata.
Bom tersebut, yang diletakkan di bawah jok sepeda motor, diaktifkan dengan sebuah kendali jarak jauh ketika dua orang tentara yang mengendarai sepeda motor melintas di lokasi ledakan.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut, namun polisi menuduh pejuang Islam Patani, yang berjuang untuk memisahkan wilayah mereka dari pemerintah Budha Thailand, berada dibalik kejadian tersebut. [aa/bp,nnt,tn]