Pakistan (voa-islam.com): Hari Selasa, sembilan petinju asal Afrika yang sedang mengikuti turnamen tinju internasional di Pakistan mengikrarkan hijrah menuju Islam. Menurut para atlit itu, mereka kagum oleh sisi kemanusiaan dan keadilan agama Islam.
Para petinju tersebut tiba di Karachi untuk berpartisipasi dalam turnamen yang diberi nama Benazir Bhutto, turnamen ini mengumpulkan para atlit dari 20 negara di dunia.
Saya telah berkeliling dunia, dan saya tidak pernah melihat begitu banyak orang masuk Islam dalam sekali waktu
Even ini sangat penting bagi sebagian orang Pakistan, sebab sudah lama negeri ini tidak bisa melaksanakan even berstandar internasional setelah terjadi kekerasan yang begitu lama.
Turnamen tinju ini akan berlangsung hingga hari Jum'at, sembilan petinju yang masuk Islam (mualaf) itu adalah : enam orang berasal dari Republik Afrika Tengah dan tiga orang dari Kamerun.
Pelatih para petinju dari Republik Afrika Tengah Kalambaye Muhammad mengatakan bahwa para atlit petinjunya kaget dengan pengajaran Islam dan keramahan masyarakat Pakistan.
Semua petinju kami menjadi mualaf, sebelumnya mereka adalah penganut Kristen, keinginan ini muncul dari hati mereka sendiri, mereka sama sekali tidak dipaksa oleh siapapun". kata pelatih itu. "Saya sendiri sudah Muslim sejak lahir, dan saya tahu saat mereka pulang nanti tidak akan ada masalah".
Republik Afrika Tengah adalah salah satu negeri termiskin didunia. 50 persen populasi disana adalah penganut Kristen dan 15 persen menganut Islam.
Para petinju yang menjadi Mualaf ini dibawah kepemimpinan kepala Institut "Jamia Binnoriya" Mufti Naieem di sebuah hotel lokal.
Naieem mengatakan bahwa peristiwa ini sebagai sebuah "sejarah".
"Saya telah berkeliling dunia, dan saya tidak pernah melihat begitu banyak orang masuk Islam dalam sekali waktu. Ini adalah salah satu kebenaran tentang Islam, ini adalah agama sebenarnya, yang mengajarkan keadilan dan kemanusiaan", katanya.
Presiden federasi tinju Pakistan Dodha Khan mengatakan kepada para petinju yang masuk Islam tersebut agar tinggal saja di Pakistan dan untuk mempublikasikan keyakinan mereka yang baru yakni Islam. [voa-islam/cno]
Baca berita terkait: