View Full Version
Senin, 11 Jan 2010

130 LSM Islam Tawarkan Bantuan 'Jaga' Gereja Malaysia

Kuala Lumpur- (Voa-Islam.com) - Merebaknya pembakaran dan pengeboman dengan molotov terhadap beberapa gereja di Malaysia oleh par pelaku yang belum di ketahui identitasnya, membuat ratusan LSM Islam tergerak hatinya ntuk mengamankan gereja-gereja yang ada disana. Hal ini mereka lakukan sebagai bentuk tanggung jawab demi mencegah ketegangan semakin meningkat.

Sekitar 130 organisasi non pemerintah telah menawarkan untuk menjadi "mata dan telinga" pemerintah untuk melindungi gereja-gereja Kristen dari serangan. Koprs Tenaga Sukarele atau Rela juga menawarkan hal yang sama.

Diantara lembaga non pemerintah yang ikut menjadi relawan adalah Asosiasi Konsumen Muslim Malaysia (PPIM), Asosiasi Muslim China Malaysia, Organisasi Budaya Melayu dan Kerjasama Jaringan Lembaga Terkait  (Pewaris), Pertu-buhan Peribumi Perkasa (Perkasa), Asosiasi Nasional Mahasiswa Islam dan Kongres Muslim India Malaysia (Kimma).

Melalui inisiatif tersebut, 60 orang relawan telah bergerak untuk membantu pihak berwenang untuk memantau keamanan di rumah-rumah ibadah di wilayah Klang Valley segera.

LSM-LSM Islam akan memprakarsai pembicaraan dengan kelompok-kelompok non-Muslim atas penggunaan kata "Allah," sambil dia menambahkan, "kami ingin mengadakan pertemuan terbuka dengan mereka sehingga kami dapat mendiskusikan masalah tersebut.

Sekrtaris eksekutif PPIM Datuk Nadzim Johan, yang mewakili LSM-LSM mengatakan kemarin, ini merupakan langkah proaktif dari mereka pasca insiden yang meningkat yang melibatkan gereja-gereja.

"Kami akan menjadi mata dan telinga bagi polisi dan pemerintah dan akan menginformasikan kepada mereka setiap rumor dan berita. Ini merupakan bagian dari target program kami, untuk bersatu sebagai warga Malaysia," katanya dalam sebuah konfrensi press.

Dia mengatakan, LSM-LSM Islam akan memprakarsai pembicaraan dengan kelompok-kelompok non-Muslim atas penggunaan kata "Allah," sambil dia menambahkan, "kami ingin mengadakan pertemuan terbuka dengan mereka sehingga kami dapat mendiskusikan masalah tersebut.

Direktur korps Rela Selangor Khairi Awalee mengtakan, organisasi tersebut, dengan 70,000 orang di Selangor dan satu juta orang di seluruh Malaysia, telah siap membantu polisi untuk meningkatkan pengamanan di gereja-gereja atau tempat-tempat lain yang mungkin berad di bawah ancaman.

"Kami mengharapkan kerjasama masyarakat untuk menginformasikan kepada kami apapun tindakan yang mencurigakan terhadap gereja. (nst) 


latestnews

View Full Version