Washington (voa-islam.com): Amerika menekankan bahwa senjata yang digunakan oleh Israel tersebut tidak dimaksudkan untuk menyerang Iran.
Militer Amerika berencana memperluas timbunan senjata di Israel dibawah pernjanjian baru dengan Tel Aviv, kata salah satu jurubicara Pentagon hari Senin.
Persediaan senjata Amerika di Israel, dimulai pada 1990-an, termasuk rudal, kendaraan lapis baja dan artileri amunisi.
Kesepakatan akan menggandakan nilai peralatan militer yang disimpan di tanah Israel dari 400 juta dolar menjadi 800 juta dolar, kata Mayor Shawn Turner.
Ketegangan dengan Iran atas program nuklirnya bukan yang mendorong persetujuan ini, katanya, tercatat bahwa Kongres AS awalnya mengatur ekspansi pada tahun 2007.
"Ini tidak berhubungan apapun dengan Iran atau situasi saat ini sebagai otorisasi itu dari 2007 lalu," katanya.
Tapi ketegangan AS-Israel dengan Iran sudah ada sebelum 2007.
Israel dapat memiliki akses ke persenjataan dan amunisi dalam keadaan darurat tetapi hanya dengan persetujuan AS, kata seorang pejabat pertahanan, yang berbicara dalam kondisi tak resmi.
Perjanjian ini pertama kali dilaporkan oleh Defense News.
Persediaan senjata Amerika di Israel, dimulai pada 1990-an, termasuk rudal, kendaraan lapis baja dan artileri amunisi.
Militer AS menjual senjata di negara-negara sekutu, termasuk Israel, negara-negara Teluk dan Korea Selatan, sebagai tindakan pencegahan kemungkinan terjadi operasi.
Baik AS dan Israel sebelumnya telah mengancam Iran dengan serangan militer.
[voa-islam/meo]