View Full Version
Kamis, 14 Jan 2010

Pemerintah Afghanistan Ikut-ikutan Bayar Taliban Agar Hentikan Perang

Kabul (Voa-Islam.com) - Pemerintah Afghanistan sedang menyusun rencana untuk menawarkan pekerjaan, pelatihan kejuruan dan insentif ekonomi lainnya untuk puluhan ribu prajurit Taliban yang bersedia untuk berganti pihak setelah delapan tahun perang.

Para pejabat berharap inisiatif jutaan dolar, yang akan menjangkau hingga 20.000 menjadi 35.000 pejuang Taliban, akan sukses di mana program-program masa lalu telah gagal. Ragu-ragu, meskipun, timbul pertanyaan apakah sejumlah besar militan akan berhenti berjuang ketika mereka yakin bahwa mereka memenangkan pertempuran.

"Jika berhasil, itu adalah titik balik dalam perang," kata Mohammad Masoom Stanekzai, penasihat top Presiden Hamid Karzai, yang telah mempromosikan gagasan rekonsiliasi nasional dan bahkan menawarkan untuk berbicara dengan pemimpin puncak Taliban, Mullah Mohammed Omar.

bulan Oktober tahun lalu pemerintah Amerika Serikat melalui presidennya Barack Obama, juga telah menandatangani sebuah kebijakan baru yang akan membayar pejuang Taliban bila mereka  mau berhenti bertempur melawawan pasukan asing yang ada disana. Hal yang sama juga pernah Amerika terapkan di Irak.

Sebenarnya hal ini bukan merupakan program baru, karena bulan Oktober tahun lalu pemerintah Amerika Serikat melalui presidennya Barack Obama, juga telah menandatangani sebuah kebijakan baru yang akan membayar pejuang Taliban bila mereka  mau berhenti bertempur melawawan pasukan asing yang ada disana. Hal yang sama juga pernah Amerika terapkan di Irak.

Namun pejabat Afghanistan bersikeras bahwa program mereka akan berbeda dengan di Irak di mana seluruh peleton pejuang Sunni yang menembaki pasukan AS kemudian suatu hari dibayar karena berpaling dari Al-Qaida dan bergabung dengan kelompok-kelompok keamanan lokal di bawah pengawasan Amerika.

Para pejabat mengatakan program mereka, yang akan dibahas tanggal 28 Januari pada konferensi tentang Afghanistan di London, akan menciptakan kondisi bagi tiap individu pejuang Taliban untuk meletakkan senjata, sementara pemimpin tinggi Taliban didesak untuk merundingkan perdamaian.

Sejauh ini, kepemimpinan Taliban  telah menolak pasukan asing tetap berada di Afghanistan.(st)


latestnews

View Full Version