Washington (voa-islam.com): Kontroversi ini mulai ramai hari Rabu kemarin setelah kabar yang santer terdengar bahwa militer AS di Irak dan Afghanistan menggunakan teropong bidik untuk senapan yang bertulikan kode referensi Injil.
Perusahaan yang memproduksi teropong tersebut mengatakan bahwa mereka sudah membuat cap bertuliskan referensi Perjanjian Baru pada casing logam teropong tersebut selama lebih dari dua dekade lalu.
Kelompok Koalisi Sekuler untuk Amerika menginginkan militer Amerika mengakhiri kontrak dengan Trijicon.
Sementara itu, Inggris melalui Departemen Pertahanannya mengumumkan telah memesan lebih dari 400 teropong bidik dari perusahaan bernama Trijicon, tapi tidak sadar dengan kode yang berada di casing logam teropong tersebut, keputusan Departemen Pertahanan ini dikritik oleh oposisi dari Partai Demokrat Liberal.
Sedang dari komunitas Muslim Amerika, Muslim Public Affairs Council (MPAC) meminta Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates untuk segera menarik peralatan tempur yang terdapat cap kode Alkitab tersebut, setelah terungkap bahwa Trijicon memiliki kontrak untuk memasok lebih dari 800.000 teropong bidik ke militer AS.
Pentagon berusaha meredakan gejolak ini karena mereka "terganggu" oleh laporan media yang pertama kali dipublikasikan ABC News tersebut.
"Jika itu memang benar maka ini jelas tidak pantas dan kami akan mencari cara penarikan kembali", kata Komandan Darryn James, jubir Pentagon.
Rahasia yang terungkap ini menimbulkan kekhawatiran baru bahwa fundamentalis Kristen sedang menyusup kedalam jajaran militer Amerika.
Kode tersebut digunakan sebagai "bagian dari iman kita dan keyakinan kita dalam pelayanan kepada negara kami", kata perusahaan Trijicon.
"Selama pria dan wanita kita dalam bahaya, kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menyediakan mereka dengan teknologi itu dan dengan segala dukungan dan doa dari bangsa", kata jubir perusahaan tersebut yang tidak mau disebutkan namanya.
Sebenarnya pencantuman kode ini merupakan pelanggaran langsung terhadap Komando Sentral Amerika Serikat yang dikeluarkan pada tahun 2003 setelah dimulai invasi Amerika ke Irak yang melarang keras "dakwah dari berbagai agama, atau praktek kepercayaan".
ABC News yang pertama kali mengangkat masalah ini memperingatkan bahwa kasus ini telah menempatkan pasukan dalam bahaya dengan meningkatnya kekhawatiran misionaris Kristen yang berada di negara berpenduduk mayoritas Muslim, dan akan semakin membenci kehadiran militer Amerika.
"Terdapatnya referensi Injil pada peralatan militer telah melanggar nilai-nilai dasar negara kita", kata direktur MPAC Haris Tarin dalam statemennya.
"Lebih buruk lagi, ini akan menjadikan propaganda para ekstrimis bahwa saat ini memang terdapat 'Perang Salib melawan Islam' oleh Amerika serikat", tambahnya.
Rahasia yang terungkap ini menimbulkan kekhawatiran baru bahwa fundamentalis Kristen sedang menyusup kedalam jajaran militer Amerika.
"Ini harus dihentikan, ini adalah kesalahan tingkat tinggi", kata Winstein mantan penasihat hukum Gedung Putih dalam pemerintahan Ronald Reagan. "Ini secara besar-besaran telah membahayakan kehidupan dan kesejahteraan anggota militer kami".
Ia menambahkan, yayasannya mewakili hampir 16,000 tentara, sebagian besar dari mereka adalah orang Kristen.
Seorang prajurit Amerika beragama Islam yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan, dia "malu" dan "ngeri" dengan kode Injil di teropong senapan yang mereka gunakan selama mereka ditugaskan di Irak dan Afghanistan.
"Ada banyak tentara lain yang merasakan seperti apa yang saya rasakan. Banyak dari mereka yang juga beragama Katolik atau Protestan yang merasa ketakutan terhadap para berandalan Kristen berseragam yang berpangkat lebih tinggi dari kami", kata tentara tersebut seperti yang ia tuliskan dalam surat yang ditujukan kepada Wenstein dan yayasannya.
Menurut foto-foto yang beredar, pada teropong bidik tersebut jelas tercetak kode angka dan huruf yang bertuliskan antara lain JN 8:12 yang jelas merujuk pada isi Alkitab Yohanes 8:12.
Kelompok Koalisi Sekuler untuk Amerika menginginkan militer Amerika mengakhiri kontrak dengan Trijicon.
Trijicon adalah perusahaan peralatan militer yang didirikan oleh seorang Kristen fanatik bernama Glyin Bindon, dalam website perusahaan mereka dituliskan, menggunakan "standart Alkitab" membuat Amerika makin hebat.
[meo]