Jerusalem (voa-islam.com): Utusan Pemerintah Amerika Serikat George Mitchell, Sabtu (22/1), bertemu Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak untuk mendukung upayanya mencairkan kemacetan proses perundingan perdamaian Palestina-Israel.
Dalam pernyataan singkatnya, Kementerian Pertahanan Israel menyebutkan, agenda pertemuan Mitchell dan Barak terfokus pada upaya mendorong kembali pelaksanaan proses perundingan perdamaian.
Ia mengatakan, Netanyahu hanya ingin berunding untuk perundingan sedangkan Palestina berpendapat bahwa perundingan harus mewujudkan perdamaian.
Sehari sebelumnya, utusan Gedung Putih ini bertemu Presiden Palestina Mahmud Abbas setelah bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah sikap pesimistis banyak pihak akan masa depan proses perundingan perdamaian yang macet itu.
Palestina dan Israel saling menyalahkan berkaitan dengan kemacetan proses perundingan perdamaian selama ini.
Dalam pernyataannya 19 Januari lalu, Ketua Juru Runding Palestina Saeb Erakat menolak seruan terbaru PM Netanyahu untuk memulai kembali perundingan perdamaian.
Ia mengatakan, Netanyahu hanya ingin berunding untuk perundingan sedangkan Palestina berpendapat bahwa perundingan harus mewujudkan perdamaian.
Palestina meminta Israel menghentikan terlebih dahulu pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem Timur sebagai syarat kunci dimulainya perundingan yang terhenti sejak Desember 2008.
Erakat juga mengatakan perundingan perdamaian itu harus dimulai dari titik saat perundingan terakhir dihentikan menyusul serangan militer Israel ke Jalur Gaza.
Rakyat Palestina tetap menginginkan Jerusalem Timur menjadi ibu kota Palestina di masa mendatang, namun terus berlangsungnya aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di bagian timur kota suci tersebut menghambat upaya perdamaian.
[eb]