PORT-AU-PRINCE (voa-islam.com) - Sepuluh anggota kelompok misionaris Kristen asal Amerika yang mengatakan sedang berusaha menyelamatkan 33 anak-anak korban bencana gempa bumi Haiti didakwa dengan penculikan anak dan persekongkolan kriminal hari Kamis kemarin, kata pengacara mereka.
Pengacara Edwin Coq mengatakan hakim pengadilan menemukan cukup bukti untuk mendakwa para misionaris Amerika tersebut, mereka ditangkap Jum'at lalu di perbatasan Haiti dengan Republik Dominika.
Laura Silsby, pemimpin kelompok misionaris tersebut mengatakan mereka berusaha untuk mengambil anak yatim dan anak-anak terlantar. Dia mengakui tidak meminta izin dari pejabat Haiti, namun dia beralasan mereka hanya bermaksud membantu korban gempa.
Anak-anak yang diambil kelompok tersebut mulai usia 2 - 12 tahun, sedang dirawat di rumah sakit darurat Austria di sebuah desa di Port-au-Prince.
Para misionaris Amerika ini, sebagian besar dari mereka adalah anggota kelompok gereja yang berbasis di Idaho.
Setiap penculikan kemungkinan akan mendapatkan hukuman lima sampai 15 tahun penjara, sedang setiap persekongkolan pidana bisa didakwa tiga hingga sembilan tahun, kata Edwin Coq, pengacara para misionaris tersebut.
Kasus misionaris Amerika menculik para korban gempa ini bukan hal asing lagi, sebab itulah misi mereka selain menyebarkan faham Kristen, seperti yang terjadi pasca tsunami Aceh dan gempa Padang beberapa waktu lalu. [zak/AP]