DONAUESCHINGEN, JERMAN (voa-islam.com) - Seorang dokter gigi Jerman pekan ini menolak untuk mengobati seorang anak laki-laki berusia 16 tahun hanya karena nama depan anak itu berarti jihad, kata ayah anak tersebut Jum'at (05/02).
Remaja tersebut hari selasa lalu pergi ke dokter gigi untuk menyesuaikan kawat penyangga giginya, tapi dokter tersebut dilaporkan berkata bahwa ia menganggap namanya sebagai deklarasi perang terhadap orang non-Muslim dan mengusirnya.
Anak laki-laki itu bernama 'Cihad,' ejaan bahasa Turki dari kata jihad, sebuah nama yang umum bagi laki-laki di negara Muslim.
...Anak laki-laki itu bernama 'Cihad,' ejaan bahasa Turki dari kata jihad, sebuah nama yang umum bagi laki-laki di negara Muslim...
Meskipun media selalu mengartikan jihad sebagai "perang suci", pemuka agama pada Jum'at kemarin mengatakan itu juga merupakan istilah umum untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Tuhan.
Pihak berwenang dari dokter gigi mengatakan mereka tengah memeriksa apakah dokter tersebut melanggar kontrak kewajibannya untuk merawat semua pasien tanpa terkecuali.
Remaja laki-laki tersebut telah menjalani perawatan perbaikan gigi di klinik yang sama selama lebih dua tahun, namun dengan dokter yang berbeda, yang tidak datang pada saat hari kejadian.
Sang ayah mengatakan ia heran dengan alasan sang dokter.
"Namanya tidak pernah bermasalah sebelumnya," kata dia. Sebelumnya ia mengatakan kepada surat kabar bahwa orang-orang tua memilih nama tersebut 16 tahun lalu karena itu terdengar bagus, tanpa ada maksud motivasi Islami.
Para pejabat kota Donaueschingen juga menyuarakan keterkejutan atas penolakan yang menimpa anak laki-laki terseut, hanya karena namanya, "nama itu sangat-sangat umum digunakan di Turki dan itu sangat normal," kata seorang juru bicara pemerintah kota. [aa/cj]