London (voa-islam.com): Sejumlah rumah sakit yang merawat tentara Inggris yang cedera karena perang di Afghanistan, kini terus berada di bawah tekanan, menjelang serangan besar yang diperkirakan akan memicu gelombang baru kematian, demikian peringatan seorang pengamat Rabu (10/2).
Pusat-pusat medis baik di Afghanistan dan Inggris kini sedang berjuang untuk mengatasi meningkatnya jumlah korban luka, di tengah meningkatnya serangan sengit oleh Taliban, kata pengamat publik Inggris.
Dua pusat perawatan besar di Inggris, yakni rumah sakit besar yang ditugasi merawat para prajurit yang luka serius, dan juga pusat rehabilitasi besar, kini dalam tekanan yang terus meningkat, kata Kantor Auditor Nasional.
"Lagi pula, rumah sakit besar lapangan di Afghanistan - Kamp Bastion - pada saat ini sedang mengatasi berbagai tingkat kasus, namun bekerja keras untuk memenuhi kapasitas," katanya.
Peringatan itu muncul setelah menteri pertahanan Inggris mengatakan, negara terjepit dalam menghadapi korban baru ketika para prajurit ikut ambil bagian dalam Operasi Mushtarak (Bersama) di provinsi Helmand, yang diperkirakan dimulai dalam beberapa hari ini.
"Memang korban adalah sesuatu yang kami telah perkirakan, ketika kami terlibat dalam operasi-operasin ini," kata Bob Ainsworth.
Ribuan tentara Afghanistan, Amerika Serikat dan NATO diperkirakan akan melancarkan operasi dalam rangka membersihkan Taliban ke luar dari Marjah, kota berpenduduk sekitar 80.000 orang, dan memperluas pengawasan yang dilakukan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat.
Laporan-laporan mengatakan, sekitar 4.000 tentara Inggris akan terlibat dalam pertempuran itu, yang disambut para petugas sebagai serangan terbesar dari perang yang telah berlangsung delapan tahun itu.
[eb]