Bandar Seri Begawan (Voa-Islam.com) - Menteri urusan agama Brunei Darussalam telah membekukan sebuah rencana untuk mendirikan sebuah 'zona alkohol' bagi para wisatawan di negara Muslim tersebut dan mengatakan hal itu akan mengundang murka Allah.
Hukum Brunei melarang penjualan dan konsumsi alkohol bagi publik di kesultanan Muslim di pulau Kalimantan tersebut, meskipun para tamu dan wisatawan non-muslim diperbolehkan untuk membawanya dalam jumlah terbatas dan hanya untuk konsumsi pribadi.
Pada hari Senin (22/03), Menteri Agama Zain Serudin menolak proposal anggota parlemen Goh King Chin untuk membangun kawasan khusus bagi turis-turis asing untuk membeli dan meminum alkohol. "Apa yang kita paling takut adalah murka Allah," kata Zain. "Murka Allah tidak hanya datang untuk si pelaku, tetapi juga bagi orang lain."
..Apa yang kita paling takut adalah murka Allah," kata Zain. "Murka Allah tidak hanya datang untuk si pelaku, tetapi juga bagi orang lain..
"Wisatawan yang ingin minum 'bisa melakukannya lebih bebas di negara mereka sendiri - yang mereka tidak hanya dapat minumnya, bahkan mereka bisa mandi didalamnya, "kata Zain kepada Parlemen.
Mr Goh, anggota Parlemen Brunei, memicu perdebatan pekan lalu ketika ia menyarankan pihak berwenang dapat mempromosikan pariwisata dengan membangun 'zona alkohol' khusus untuk para tamu dan wisatawan asing non-muslim.
Langkah seperti itu juga akan merusak reputasi Brunei sebagai bangsa yang taat agama, menteri menambahkan. "Hari ini mereka menginginkan zona alkohol, kemudian mereka mungkin ingin klub malam, lalu apa lagi? zona Pelacuran? Kemudian zona casino, "katanya. "Inilah mengapa kita perlu berjuang untuk mempertahankan Brunei sebagai negara yang damai yang disebut 'Tempat tinggal Damai' agar terhindar dari murka Allah dengan tidak mengizinkan tempat-tempat seperti itu ada di negari kita.' (st)