View Full Version
Jum'at, 26 Mar 2010

Washington Terlibat dalam Kristenisasi di Maroko

Ribath (Voa-Islam.com) - Seorang pengacara asal Maroko hari kamis (25/03) lalu telah mengungkap pada tentang keberadaan satu institusi pendidikan Maroko-Amerika dipinggiran Casablanca yang memperkerjakan guru-guru yang mengajarkan prinsip-prinsip kekristenan kepada anak-anak dan para pelajar.

Koran '' Al Qudsul Al Arabi'' London menukil perkataan dari pegacara Musthafa Ramid yang merupakan Anggota Sekretariat Nasional untuk "Partai Fundamentalis Keadilan dan Pembangunan" dan kepala tim parlemen mengatakan, ia bertekad untuk mengajukan keluhan kepada Jaksa (Jaksa Agung) mengenai yayasan pendidikan " George Washington".

Ramid menambahkan bahwa yayasan tersebut memperkerjakan guru-guru asing untuk mengajarkan prinsip-prinsip kekristenan kepada anak-anak Maroko, dan itu berdasarkan laporan dari seorang warga yang anaknya bersekolah di yayasan George Washington, dimana terungkap bahwa anaknya mendapatkan ajaran dasar-dasar kristen tanpa sepengetahuannya.

Selanjutnya dia mengatakan bahwa pelapor enggan mengirmkan anaknya kembali ke yayasan ini sebagai protes terhadap kegiatan kristenisasi yang ditujukan kepada anaknya.

..yayasan tersebut memperkerjakan guru-guru asing untuk mengajarkan prinsip-prinsip kekristenan kepada anak-anak Maroko, dan itu berdasarkan laporan dari seorang warga yang anaknya bersekolah di yayasan George Washington..

Ramid menegaskan bahwa dia bertekad untuk sepenuhnya mengambil tindakan hukum untuk menghentikan perbuatan ini, memperlihatkan kekecewaannya terhadap yayasan ini, yang mengajarkan kurikulum maju, sengaja telah menyebarkan racunnya kedalam otak anak-anak untuk menggoyahkan akidah mereka.

Yayasan "George Washington" berdiri pada tahun 1998 di pinggiran Casablanca, menurut webasite "Hsepres" sebagai lembaga pendidikan maju dengan lebih dari 700 murid mulai dari tahapan pendidikan dasar sampai menengah atas yang merupakan anak orang kaya. Antara tahapan-tahapan sekolah menitik beratkan pengajarannya dalam bahasa Arab, Perancis dan Inggris dalam rangka mempersiapkan mereka untuk menyelesaikan pendidikan tinggi di Amerika Serikat.

Para siswa dalam lembaga tersebut berasal lebih dari 30 negara dan siswa Maroko 60 % dari keseluruhannya, sedangkan siswa Amerika mencapai 20 %.

Dalam lembaga tersebut terdapat sekitar 150 guru dan staf yang berasal dari 12 negara yang mayoritasnya berasal dari rakyat Maroko dan Amerika. Pihak berwenang Maroko sendiri pada awal bulan Maret telah mengusir puluhan warga asing diantaranya warga Belanda dan Amerika karena melakukan kegiatan kristenisasi diwilayah Maroko yang miskin dan terpencil, yang menimbulkan protes dari negara-negara dan organisasi Eropa yang menganggap keputusan Maroko telah melanggar kebebasan keyakinan. [aburoidah/moheet]


latestnews

View Full Version