View Full Version
Senin, 05 Apr 2010

AS Batalkan Bantuan Militer Untuk Kamboja Karena Deportasi Uighur

Washington (Voa-Islam.com) - Setelah dikecam dunia internasional karena pendeportasian 20 orang Muslim Uighur ke China pada Desember tahun lalu, kini Kamboja mulai menuai embargo atas keputusannya tersebut, salah satunya adalah dilakukan oleh Amerika Serikat.

Amerika Serikat pada Kamis (1/4) lalu menghentikan pengapalan truk-truk militer ke Kamboja sebagai hukuman karena negara itu telah mengirim sejumlah pencari suaka Uighur kembali ke China sebagai tantangan terhadap permintaan internasional.

Kamboja pada Desember memulangkan 20 orang Uighur, kelompok minoritas Muslim yang tinggal di China barat, meskipun mereka telah minta status pengungsi PBB dan mengatakan mereka akan menghadapi penyiksaan jika dipulangkan.

AS, yang telah memperingatkan terhadap pendeportasian tersebut, menyatakan negara itu telah membatalkan pengiriman 200 truk dan trailer berdasar program yang mana AS akan memberikan kelebihan pasokan militer milik mereka ke negara lain.

..Amerika Serikat pada Kamis (1/4) lalu menghentikan pengapalan truk-truk militer ke Kamboja sebagai hukuman karena negara itu telah mengirim sejumlah pencari suaka Uighur kembali ke China..

"Mereka gagal untuk memperhatikan tidak hanya permintaan kami agar mereka memperbesar kewajiban internasional mereka, namun juga kewajiban khusus yang mereka miliki sebagai sebuah negara," kata juru bicara Deplu AS Philip Crowley pada wartawan.


"Kami telah mengatakan akan ada konsekuensi atas hal itu, dan ini adalah langkah ke arah tersebut," tegasnya.

"Ini sesuatu yang saya kira penting untuk Kamboja," katanya mengenai truk-truk itu.

Meskipun demikian, bantuan yang akan diberikan Amerika kemungkinan lebih kecil dibandingkan dengan bantuan yang diberikan oleh China sebagai bonus pendeportasian 20 orang Uighur tersebut.

..China telah meningkatkan penindasan budaya dan politik terhadap masyarakat Muslim Uighur di wilayah Xinjiang di China barat.

China, yang telah mengadakan tekanan hebat pada Kamboja untuk menyerahkan orang-orang Uighur itu, telah menandatangani satu miliar dolar bantuan beberapa hari setelah pendeportasian orang-orang Uighur itu, meskipun Beijing membantah ada hubungan antara keduanya.

Deplu AS dalam laporan hak asasi manusia tahunan terakhirnya mengatakan bahwa China telah meningkatkan penindasan budaya dan politik terhadap masyarakat Muslim Uighur di wilayah Xinjiang di China barat.

Bentrokan antara orang-orang Muslim Uighur dan kelompok etnik mayoritas Han China di Xinjiang, Juli, telah menyebabkan hampir 200 orang tewas dan 1.600 orang terluka, menurut laporan korban resmi. (eb)


latestnews

View Full Version