Yaman (Voa-Islam.com) - Entah takut kerena ancaman sebuah suku terkuat di negara tersebut yang akan mengangkat senjata untuk membela Anwar Al-Awlaki atau memang kerena mereka tidak menemukan bukti keterlibatannya dalam kegiatan terorisme, pemerintah Yaman mengatakan tidak akan membantu Amerika untuk menangkap ulama Yaman kelahiran Amerika Serikat tersebut.
Pemerintah Yaman melalui menteri luar negerinya mengatakan tidak akan memburu Anwar Al-Awlaki, seorang pemimpin agama yang dilaporkan telah dimasukkan ke dalam daftar target CIA untuk dibunuh atau ditangkap.
Abu Bakar al-Qirbi, menteri luar negeri Yaman, pada hari Sabtu mengatakan bahwa negaranya tidak menerima bukti apapun dari Amerika Serikat untuk mendukung tuduhan bahwa Anwar Al-Awlaki sedang melakukan perekrutan untuk Al-Qaeda cabang Yaman.
..Anwar Al-Awlaki selalu dipandang sebagai seorang pengkhotbah bukan teroris dan tidak harus dianggap sebagai teroris kecuali Amerika memiliki bukti bahwa ia telah terlibat dalam terorisme..
"Anwar Al-Awlaki selalu dipandang sebagai seorang pengkhotbah bukan teroris dan tidak harus dianggap sebagai teroris kecuali Amerika memiliki bukti bahwa ia telah terlibat dalam terorisme," kata Al-Qirbi.
Pengumuman ini muncul setelah sebuah suku kuat Yaman mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap siapa pun berusaha untuk menyakiti al-Awlaki.
Dalam sebuah pernyataan resmi diterbitkan pada Sabtu (10/04) setelah pertemuan para pemimpin suku, suku Al-Awalik, yang aktif di daerah Abyan dan Shabwa, wilayah yang merupakan benteng penting Al-Qaeda, mengatakan "tidak akan berpangku tangan jika sehelai rambut Anwar Al-Awlaqi disentuh, atau jika ada sebuah rencana untuk membunuh atau memata-matainya.
"Siapa pun yang mengambil resiko mencelakai anak kami (Awlaqi) akan menjadi sasaran senjata-senjata Al-Awalik (suku-Red)," kata pernyataan itu, dan juga memberi peringatan "terhadap mereka yang bekerja sama dengan Amerika" dalam menangkap atau membunuh al-Awlaki.
..Siapa pun yang mengambil resiko mencelakai anak kami (Awlaqi) akan menjadi sasaran senjata-senjata Al-Awalik (suku-Red),"
Pemerintah AS telah menyetujui pembunuhan Al-Awlaki setelah badan-badan intelijen AS menyimpulkan bahwa ia saat ini terlibat langsung dalam perencanaan serangan terhadap Amerika Serikat, tidak hanya mendorong masyarakat yang melakukan serangan tersebut.
Al-Awlaki kembali menjadi terkenal tahun lalu setelah diduga melakukan komunikasi secara intens dengan Mayor Nidal Hasan, seorang psikiater tentara AS yang dituduh menembak rekan-rekannya di Fort Hood, Texas, yang menewaskan 13 tentara.
Ia juga dituduh memiliki hubungan dengan para pembajak September 11, 2001,, dan juga dengan Umar Farouk Abdulmutallab, mahasiswa Nigeria dituduh berusaha meledakkan sebuah pesawat dalam penerbangan menuju Detroit pada tanggal 25 Desember 2009.
Yaman, negara termiskin di dunia Arab, yang dilanda masalah politik dan administrasi yang serius. Selain konflik dengan cabang regional Al-Qaeda, pemerintah pusat lemah Yaman juga masih berjuang untuk menghadapi separatis di selatan dan pemberontakan kaum Syiah Houthi di utara. (aa/AJE)
Berita Terkait : AS Halalkan Darah Anwar Al-Awlaki