Mali (Voa-Islam.com) - Al-Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) membebaskan pasangan suami istri asal Italia yang mereka sandera di negara Afrika barat, Mali.
pejabat setempat mengatakan, Sergio Cicala dan Philomene Kaboure dijemput oleh patroli tentara di wilayah timur Gao.
Menteri luar negeri Italia mengatakan bahwa pasangan tersebut kini "di tangan otoritas Mali" dan dibawa ke tempat yang "aman".
Sergio Cicala dan istrinya Philomene Kaboure - yang juga adalah seorang warga Burkina Faso - ditahan pada bulan Desember 2009 di negara tetangga Mauritania.
Pasangan tersebut tengah melewati kota timur Kobenni pada tanggal 18 Desember - dalam perjalanan ke Burkina Faso untuk melihat anak Kaboure yang berusia 12 tahun - ketika mereka dihentikan oleh orang bersenjata.
'Pendekatan Diplomatik Intensif'
Pada akhir Desember, Al-Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) menerbitkan sebuah gambar di internet, menunjukkan seorang pria berambut putih, yang diidentifikasi sebagai Sergio Cicala, berlutut di atas karpet di padang pasir di dampingi seorang wanita. Wanita itu disebut sebagai istrinya, tapi wajahnya dikaburkan.
Pada bulan Februari AQIM menuntut pembebasan para tahanan militan yang dipenjara oleh pemerintah Mali sebagai ganti untuk pembebasan pasangan tersebut sebelum 1 Maret.
..Seorang sandera Perancis, Pierre Camatte, dilepaskan pada bulan Februari, beberapa hari setelah empat militan dibebaskan dari penjara di Mali..
Sesaat sebelum batas waktu berakhir, Sergio Cicala mendesak Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi untuk campur tangan, dalam pesan audio yang diposting di internet.
Anggota AQIM di Mali juga diyakini menahan dua sandera Spanyol yang diculik tak lama sebelum pasangan suami istri tersebut. Seorang sandera Perancis, Pierre Camatte, dilepaskan pada bulan Februari, beberapa hari setelah empat militan dibebaskan dari penjara di Mali.
Di Roma, Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengatakan melepaskan orang Italia 'telah menjadi buah "pekerjaan diplomatik yang intens yang menyebabkan pihak berwenang di Mali mengambil tindakan tegas untuk mencapai solusi ini".
"Kami harus bekerja selama berbulan-bulan dalam negosiasi politik dan diplomatik yang sangat kompleks," katanya kepada televisi pemerintah.
Al-Qaeda di Maghreb Islam muncul pada awal tahun 2007, setelah kelompok militan menakutkan, Kelompok Salafi untuk Dakwah dan Jihad (GSPC), mengklaim bersekutu dengan jaringan internasional Osama Bin Laden.
Kelompok ini telah melancarkan kampanye serangan bom bunuh diri dan penyergapan di Aljazair, dan dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi lebih aktif di Sahara. (bbc)