Antwerpen (Voa-Islam.com) - Hanya karena ingin menaikkan citra partainya dan meningkatkan jumlah kursi dalam parlemen, para politisi Belgia mengusulkan untuk melarang pemakaian burqa bagi para Muslimah di negara tersebut.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang anggota parlemen Belgia Filip Dewinter
"Tendensi utama para politisi kembali melarang pakaian jenis burqa adalah karena takut kehilangan lebih banyak pendukung untuk partai," kata Dewinter, anggota dari partai kanan jauh Flemish Interest - sebuah unsur golongan pinggir 15 tahun lalu, namun yang saat ini memegang 17 dari 150 kursi parlemen.
"Kami adalah yang pertama untuk mengusulkan larangan burqa," kata Dewinter dengan suara bangga. "Sekarang pemilihan suara parlemen untuk larangan disusun oleh partai tradisional pemerintah. Apapun! Ini hasilnya yang penting."
Jika usulan ini menang dalam jajak pendapat nanti, maka Belgia akan segera menjadi bangsa Eropa pertama yang melarang burqa dan pakaian Islam lainnya bahkan ketika Perancis dan Belanda terlihat bergerak ke arah yang sama.
..Tendensi utama para politisi kembali melarang pakaian jenis burqa adalah karena takut kehilangan lebih banyak pendukung untuk partai..
"Ada dukungan publik semua pihak untuk ini," kata Kelly Dierick, seorang anggota komisi urusan dalam negari parlemen konservatif Belgia yang secara bulat mendukung larangan yang diusulkan pada tanggal 31 Maret lalu. Inisiatif ini diharapkan menjadi hukum pada bulan Juli dan akan berlaku untuk semua tempat-tempat umum, termasuk jalan-jalan.
Berbeda dengan Dewinter, Dierick beralasan bahwa pelarangn ini untuk keamanan.
"Intinya adalah keamanan publik, kebutuhan untuk menunjukkan wajah seseorang di depan umum. bukan kebebasan agama ," kata Dierick beralasan.
Namun wakil presiden Eksekutif Muslim Belgia, Isabelle Praile membantah bahwa hal itu demi keamanan.
"Sementara larangan burqa menargetkan sangat sedikit perempuan" hal itu mengarah kepada rasa takut terhadap orang lain yang beragama Islam. Ini Islamophobia". katanya.
Untuk Muslim di Eropa, dia menambahkan, "ekonomi, biaya hidup dan perumahan yang layak" adalah isu-isu yang lebih mendesak yang mengkhawatirkan dibanding larangan burqa.
..Sementara larangan burqa menargetkan sangat sedikit perempuan" hal itu mengarah kepada rasa takut terhadap orang lain yang beragama Islam. Ini Islamophobia..
Usulan larangan burqa di Belgia digaris bawahi sebagian orang bagaimana para politisi populis di seluruh Eropa membuat jejak yang besar pada sikap dan kebijakan terhadap imigran dan minoritas, terutama Muslim.
November tahun lalu para pemilih Swiss memutuskan untuk melarang pembangunan menara baru. Meningkatnya jumlah proyek konstruksi baik masjid dan menara di banyak negara Eropa Dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Swedia, Perancis, Italia, Austria, Yunani, Jerman dan Slovenia, telah menghasilkan protes, yang beberapa diantaranya berujung pada kekerasan.
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy yang mendukung larangan burqa, mengatakan jilbab membahayakan martabat perempuan. Tidak seperti Belgia atau Belanda - yang terlihat jelas dan terus terang mengangkat masalah keamanan - Prancis berjuang dengan konstitusionalitas yang melarang aturan berpakaian religius.
Sementara di Belanda ada dukungan luas di parlemen, terutama dari Partai Kebebasan pimpinan politisi anti Islam Geert Wilder untuk melarang pakaian yang menutupi wajah-kecuali jika diwajibkan oleh hukum untuk keselamatan atau alasan kesehatan. Pembicaraan dari larangan tersebut sedang ditangguhkan, untuk saat ini. Di Belanda sendiri hanya ada kurang dari 500 perempuan yang mengenakan pakaian seperti itu di Belanda, dari populasi 16,5 juta. (aa/gulf)