Kuala Lumpur (Voa-Islam.com) - Ratusan pengunjuk rasa yang marah menginjak dan membakar gambar Tony Blair kemarin (24/03) ketika mantan Perdana Menteri Inggris tersebut berpidato dalam sebuah pertemuan bisnis di Malaysia.
Para aktivis anti-perang mengangkat dan meneriakan slogan-slogan keterhadap keterlibatan Blair dalam invasi Irak dan mengancam akan melemparkan sepatu ke arahnya - sebuah tindakan yang dianggap sebagai penghinaan besar dalam dunia Arab dan Muslim seperti yang terjadi pada mantan persiden Amerika Serikat, George W.Bush.
Para demonstran, termasuk warga Irak yang tinggal di Malaysia, menggambarkan Blair sebagai penjahat perang dan mengatakan bahwa dia harus dibawa ke sebuah pengadilan internasional atas keterlibatannya mendukung invasi sekutu pimpinan Amerika ke Irak yang menyebabkan kematian rakyat Irak yang tidak berdosa.
..Kami menentang kehadiran Tony Blair di Malaysia Tangannya penuh dengan darah rakya Irak.. Ia harus pergi ke kuburan..
"Kami menentang kehadiran Tony Blair di Malaysia Tangannya penuh dengan darah rakya Irak.. Ia harus pergi ke kuburan," kata Amani Majid, 44 mahasiswa di universitas lokal,.
Polisi tidak membubarkan para pemrotes ketika demonstran membentangkan beberapa spanduk termasuk: "Blair Pembunuh," dan "Keluar dari Malaysia." Osama Abdul Karim, 30, seorang mahasiswa Irak, mengatakan: "Dia adalah seorang penjahat perang, Blair seharusnya tidak datang ke sini. Untuk berbicara tentang kesuksesan bisnis" Dia menghancurkan infrastruktur di Irak.. Dia harus dilempar dengan sepasang sepatu. Demokrasi macam apa yang telah ia dibawa ke Irak? Aku mengungsikeluar dari Irak dengan keluarga saya pada 2006. Irak tidak lagi menjadi negara yang aman untuk ditinggali, "tambahnya.
Meskipun protes, Blair tetap memberikan pidato selama 40-menit kepada lebih dari 3.000 peserta pertemuan itu. Acara tersebut diselenggarakan oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura. (AFP)