View Full Version
Rabu, 12 May 2010

Polisi Serawak Larang Penggunaan Kalimat

Sibu (Voa-Islam.com) - Issue pelarangan penggunaan kalimat Allah bagi umat Kristen yang hingga kini belum selesai prosesnya di pengadilan Malaysia, kembali diangkat lagi selama kampanye pemilu di Sibu, Serawak Malaysia oleh partai-partai politik untuk menaikkan pamor mereka dimata pemilih Kristen, menyebabkan kepolisian Serawak membuat larangan pemakaian issue yang dianggap sangat sensitif ini.

Hari Selasa (11/05) kemarin, kepolisian Sarawak melarang partai politik dari menggunakan 'kalimat Allah' dalam kampanye pemilihan di Sibu, beberapa jam setelah Democratic Action Party (DAP) mengatakan sebuah pertemuan akan dihadiri oleh orang-orang Kristen lokal untuk memilih partai tersebut pada tanggal 16 Mei dimana akan diangkat masalah tersebut..

Larangan ini diumumkan oleh Kepala CID Sarawak SAC II Huzir Mohamed yang juga mengancam akan mengambil tindakan berdasarkan Undang-Undang penghasutan atau Internal Security Act (ISA) terhadap orang-orang yang menentang perintah tersebut.

"Kami telah memantau ceramah dan menemukan bahwa beberapa pihak telah menggunakan isu kalimat Allah," kata Huzir.

"Ini merupakan isu sensitif. Kami sarankan semua pihak untuk berhenti menggunakan itu sekali lagi dan untuk selamanya, "tambahnya.

"Jika pihak lain tetap menggunakannya, kita bisa mengambil tindakan di bawah hasutan atau ISA. Kepada semua pihak, tolong jangan membawa masalah yang tidak perlu, "katanya dalam rapat media hari ini.

..Ini merupakan isu sensitif. Kami sarankan semua pihak untuk berhenti menggunakan itu sekali lagi dan untuk selamanya,

Namun, ketua DAP meminta polisi kalau pemaksaan itu juga akan menangkap mereka yang bertanggung jawab atas tuduhan memicu masalah ini pertama kali, merujuk kepada Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Hishammuddin Hussein.

"Biarkan PM menjelaskan apakah ini merupakan perintahnya," kata ketua DAP Lim Kit Siang mengisyaratkan bahwa partai tersebut tidak akan mengikuti petunjuk tersebut.

Kepala publikasi DAP Tony Pua mengatakan Kepala Barisan Nasional (BN) melalui SUPP juga bertanggung jawab karena membawa isu-isu sensitif dalam kampanye.

"Jika 'masalah Allah' tidak dapat diangkat maka mengapa mereka menggunakan isu negara Islam," kata Pua.

DAP telah membuat 'kalimat Allah' sebagai masalah kampanye utama dengan calon partai Wong Ho Leng bersumpah untuk mengatasi masalah tersebut jika ia terpilih.

Kristen Sarawak, terutama Bumiputera, berjumlah sekitar 22 persen dari pemilih. Meskipun telah dilarang pemerintah untuk menggunakan kalimat Allah dan kasusnya juga belum selesai di pengadilan, namun kelompok ini masih terus menggunakan kata 'Allah' dalam ibadah mereka. (tmi)

Baca berita terkait:

  1. Kristen Malaysia Kembali Tuntut Izin Memakai Kata 'Allah'
  2. Malaysia Tetapkan Istilah ''Allah'' Khusus Bagi Umat Islam
  3. Pemerintah Malaysia Bantah Berada Dibalik Demo Kata 'Allah'
  4. Malaysia Waspadai Pemakaian Kata 'Allah' oleh umat Kristen
  5. Pengadilan Malaysia Izinkan umat Katolik Gunakan Kata "Allah"
  6. Melanggar Aturan, CD Kristen Dibawa ke Pengadilan Malaysia
  7. Polemik Kata "Allah" di Malaysia: Pemerintah Akan Banding ke Pengadilan
  8. Malaysia Sita 15 Ribu Injil Bertuliskan 'Allah'

latestnews

View Full Version