Sanaa (Voa-Islam.com) - Entah takut akan ancaman suku Alwalik, salah satu suku terbesar di Yaman, yang berjanji akan mengangkat senjata terhadap siapa saja yang mencoba membunuh atau membantu pembunuhan Anwar Al-Awlaki, atau memang merasa sebagai negara berdaulat yang tidak rela negaranya di acak-acak negara lain, pemerintah Yaman menyatakan tidak akan menerima dan memberi akses bagi pembunuhan yang akan di lakukan oleh agen-agen CIA terhadap ulama yang sangat di buru Amerika tersebut.
Sebuah pembunuhan di wilayah Yaman dari seorang ulama Muslim radikal yang di buru hidup atau mati oleh otoritas AS tidak akan diterima, perdana menteri Yaman mengatakan pada hari Ahad.
Dewan Keamanan Nasional Presiden AS Barack Obama baru-baru ini memberi lampu hijau kepada CIA untuk membunuh Anwar Al-Awlaki, seorang warga negara Amerika Serikat keturunan Yaman yang mereka tuduh memiliki hubungan dengan Al Qaeda dan diyakini bersembunyi di Yaman selatan.
..Dewan Keamanan Nasional Presiden AS Barack Obama baru-baru ini memberi lampu hijau kepada CIA untuk membunuh Anwar Al-Awlaki, seorang warga negara Amerika Serikat keturunan Yaman yang mereka tuduh memiliki hubungan dengan Al Qaeda..
"Kami benar-benar akan tidak menerima itu," kata Perdana Menteri Ali Mohammed Megawar kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
"Kami adalah negara berdaulat."
Menurut informasi terbaru, Al-Awlaki masih berada di Shabwa provinsi Yaman selatan, kata Megawar.
Pihak berwenang Amerika mengatakan Awlaki telah ditambahkan ke dalam daftar sasaran CIA setelah ia menjadi "operasional" Al Qaeda di Semenanjung Arab, yang mengaku bertanggung jawab atas rencana peledakkan sebuah pesawat penumpang Amerika Serikat yang gagal pada Hari Natal lalu.
Pria Nigeria terdakwa dalam pemboman mencoba bertemu Awlaki saat berkunjung ke Yaman, dan dai yang lahir di Amerika tersebut juga memiliki kontak dengan seorang psikiater Angkatan Darat Amerika Serikat yang menembak mati 13 orang tentara di pangkalan Angkatan Darat Amerika Serikat pada bulan November tahun lalu.
..Awlaki, yang ayahnya adalah mantan menteri di Yaman, bepergian ke negara tersebut pada tahun 2004, di mana ia mengajar di universitas sebelum ia ditangkap dan dipenjara pada tahun 2006 karena dicurigai terkait Al-Qaeda..
Menteri luar negeri Yaman awal bulan ini mengatakan bahwa Yaman tidak akan menyerahkan Anwar Al-Awlaki ke Washington, tapi menempatkan dia pada pengadilan jika dia ditangkap.
Setelah serangan 11 September 2001, Amerika Serikat dan Yaman bergabung untuk memerangi Al-Qaeda, dan Washington telah terus menutup mata pada negara miskin, yang berbatasan dengan eksportir minyak dunia Arab Saudi.
Awlaki, yang ayahnya adalah mantan menteri di Yaman, bepergian ke negara tersebut pada tahun 2004, di mana ia mengajar di universitas sebelum ia ditangkap dan dipenjara pada tahun 2006 karena dicurigai terkait Al-Qaeda dan keterlibatan dalam beberapa serangan.
Ia dibebaskan pada Desember 2007 karena ia mengatakan bahwa ia telah bertobat, tetapi ia kemudian dituntut kembali pada tuduhan yang sama dan pergi bersembunyi. (reuters)