Afghanistan (Voa-Islam.com) - Al-Qaeda telah mengumumkan gugurnya Mustafa Abu Al-Yazid, orang nomer 3 di organisasi tersebut dan merupakan salah seorang pendiri serta mantan bendahara Usamah Bin Laden, kata SITE, kelompok intelijen yang memantau situs-situs islam pada Selasa.
Yazid, seorang berkebangsaan Mesir yang juga di kenal sebagai Syaikh Said Al-Mishri, dikatakan menjadi anggota pendiri Al-Qaeda dan seorang mantan Bendahara Usamah Bin Laden.
Pernyataan SITE tidak menyebutkan bagaimana Yazid gugur, namun pesan dari Al-Qaeda kepada forum-forum jihad mengatakan, istrinya, tiga anak perempuannya, cucunya dan seorang laki-laki, wanita dan anak-anak telah terbunuh.
Mustafa Abu Al-Yazid berada dalam daftar indivudu, organisasi dan lembaga sosial yang aset-asetnya di bekukan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat.
..SITE tidak menyebutkan bagaimana Yazid gugur, namun pesan dari Al-Qaeda kepada forum-forum jihad mengatakan, istrinya, tiga anak perempuannya, cucunya dan seorang laki-laki, wanita dan anak-anak telah terbunuh..
Menurut Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI), Yazid mengirim dana melalui Dubai kepada Muhammad Atta, Marwan Al-shehri dan Wail Al-Shehri, tiga dari para pembajak pesawat yang ditabrakkan ke Menara Kembar dan Pentagon pada 11 September.
Yazid dikatakan merupakan mantan anggota jihad Mesir, telah nampak dalam beberapa vidio yang dirilis oleh Al-Qaeda sejak ia pertama kali mincul sebagai pemimpinan Al-Qaeda Afghanistan pada Mei 2007.
Baru-baru ini, ia mengumumkan bahwa Al Qaeda bertanggung jawab atas serangan 30 Desember di pangkalan di Afghanistan timur yang menewaskan tujuh petugas CIA, para konsultan dan seorang kapten tentara Yordania.
Dia mengatakan serangan itu merupakan balas dendam atas kematian Baitullah Mehsud, pemimpin Taliban di Pakistan yang tewas dalam serangan rudal Agustus lalu, dan mata-mata Al Qaeda Saleh al-Somalia dan Abdullah al-Libi.
Pernyataan publiknya yang terakhir dalam sebuah pesan dikeluarkan pada 4 Mei lalu, kata SITE. (aa/AFP)