View Full Version
Senin, 07 Jun 2010

Akhirnya Facebook Minta Maaf dan Menghapus Konten Karikatur Nabi

DHAKA (voa-islam.com) – Pemerintah Banglades secara resmi mencabut pemblokiran akses media sosial Facebook, Ahad (6/6/2010). Keputusan ini dikeluarkan, setelah pejabat teknologi informasi Banglades menerima permintaan maaf dari pemilik Facebook atas halaman yang berisi lomba menggambar Nabi Muhammad.

Selain minta maaf, Facebook juga telah menghapus halaman yang telah menimbulkan kemarahan di sejumlah negara Islam itu. Komisi Telekomunikasi Banglades lalu memutuskan akses ke Facebook dikembalikan lagi pada tengah malam Sabtu. Situs pun bisa diakses kembali pada hari Ahad, kata Ketua Komisi, Zia Ahmed, seperti dilansir the Associated Press.

Komisi itu menyatakan Facebook juga sepakat menghapus gambar "menjijikkan" bagi para pemimpin politik negeri itu, seperti Perdana Menteri Sheikh Hasina dan pemimpin oposisi, Khaleda Zia. Sementara itu, populasi pengguna Facebook di Banglades diperkirakan mencapai satu juta orang.

Untuk membuka pemblokiran terhadap Facebook, Bangladesh Telecommunications Regulatory Commission (BTRC) memerintahkan seluruh penyedia jasa layanan internet untuk membuka blokir ke situs yang berbasis di Amerika Serikat tersebut.

"Sekarang Facebook telah terbuka," kata Vice Chairman BTRC Hasan Mahmud Delwar seperti dilansir AFP, Ahad (6/6/2010). "Kami puas dengan langkah Facebook yang menghapus konten-konten tersebut," tambah Delwar.

Sebelumnya, Bangladesh melakukan pemblokiran terhadap Facebook sejak 29 Mei 2010, setelah muncul fan page 'Everybody Draw Mohammed Day' di situs yang didirikan Mark Zuckerberg. Halaman ini sangat melukai rakyat Banglades yang 85 dari 150 juta penduduknya beragama Islam. Pemblokiran ini menyusul demonstrasi ribuan umat Muslim di Ibukota Dhaka pekan lalu.

Mereka menilai Facebook sudah memuat materi yang menghina agama karena membiarkan suatu akun, yang menyerukan ajakan untuk menggambar Nabi, "Everybody Draw Mohammed Day!"

Seharusnya Indonesia bisa melakukan hal yang lebih cepat dan maju daripada Banglades dalam menghadapi penghujat Nabi Muhammad di Facebook. Bukankah Menkominfo di Indonesia adalah seorang Ustadz? [taz/dbs]


latestnews

View Full Version