SANAA (voa-islam.com): Rudal Amerika yang digunakan dalam serangan terhadap anggota Al-Qaidah di Yaman telah menewaskan wanita dan anak-anak di bulan Desember, kata kelompok HAM Amnesty International.
Amnesty telah merilis foto-foto yang diambil setelah serangan yang menurut lembaga itu menunjukkan sisa-sisa rudal penjelajah Tomahawk buatan AS.
Cluster bomb atau bom tandan tampaknya juga digunakan dalam serangan tersebut. Amnesty menggambarkan serangan itu ''sangat tidak bertanggungjawab''.
Amerika beralasan pasukannya memberikan dukungan dalam serangan di Provinsi Abyan tersebut.
Namun, aparat Yaman membantah keterlibatan Amerika.
Pada akhir 2009 Yaman tiba-tiba mempergencar serangan terhadap anggota Al-Qaidah.
Aparat keamanan melancarkan serangkaian serangan, dan menyatakan intelijen memperlihatkan sasaran-sasaran Barat menghadapi ancaman yang sudah di ambang pintu.
Pada 17 Desember dua sasaran diserang rudal dan dikatakan serangan itu menewaskan lebih dari 30 anggota Al Qaidah. Serangan itu sesumbar dinyatakan sebagai keberhasilan besar di Yaman.
Presiden AS Barack Obama lalu menelepon rekannya Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh untuk menyampaikan ucapan selamat.
Namun, Amnesty kini menyatakan Amerika Serikat kenyatannya mendukung serangan itu dengan tembakan rudal penjelajah.
"Serangan militer semacam ini terhadap tersangka militan tanpa upaya untuk menahan mereka setidaknya ilegal,'' Philip Luther dari Amnesty International.
"Kenyataannya bahwa begitu banyak korban sebenarnya wanita dan anak-anak mengindikasikan serangan itu sesungguhnya sangat tidak bertanggung jawab, terlebih-lebih mengingkat cluster munition mungkin digunakan.''
Beberapa pejabat Amerika Serikat yang identitasnya tidak disebutkan menyatakan pasukan elit AS memberikan dukungan esensial dalam serangan, dan ini berlawanan dengan pernyataan pemerintah Yaman bahwa operasi itu sepenuhnya dilakukan oleh Yaman, kata wartawan BBC Sebastian Usher.
Namun, Amerika Serikat menolak mengukuhkan telah menembakkan rudal jelajah dan isu ini menjadi inti tuduhan baru Amnesty.
Para analis mengatakan Amerika Serikat terlibat dalam dalam aksi Yaman terhadap Al-Qaidah.
Namun, para pemimpin Yaman ingin sekali tidak terlihat terlalu terkait dengan kepentingan Amerika. Ini salah satu alasan Amerika Serikat berusaha merahasiakan peran militernya di Yaman.
[za/bbc]