Chittagong, Bangladesh (Voa-Islam.com) - Muslim Arakan Rohingya pencari suaka sedang menghadapi krisis makanan di Kamboja, kata Mohamed Tayub, seorang pencari suaka dalam sebuah wawancara telepon selular.
"Sebagai pencari suaka, kami tidak dapat bekerja untuk bertahan hidup. Jika kita diberi status pengungsi kita akan mendapatkan fasilitas, tapi, sekarang kita sedang menghadapi krisis pangan, tambahnya.
Sebanyak 32 pencari suaka Muslim Rohingya Arakan sampai di Kamboja sejak Januari 2010, katanya.
"Semua pencari suaka telah memberikan wawancara kepada otoritas yang bersangkutan termasuk UNHCR dan berharap untuk mendapatkan status pengungsi, tetapi kapan, kami tidak tahu," kata Tayub.
Pelayanan Pengungsi Jesuit (JRS) di Kamboja memberi kami tempat berteduh (kamar), air dan listrik dan UNHCR menyediakan perawatan kesehatan, kata pencari suaka yang lain Abdul Kahled.
..Sebagai pencari suaka, kami tidak dapat bekerja untuk bertahan hidup. Jika kita diberi status pengungsi kita akan mendapatkan fasilitas, tapi, sekarang kita sedang menghadapi krisis pangan..
"Kita hidup sekarang di No 255, ST-598, Phnom Penh Sangkat Thmei, Khan Russey Keo, Phnom Penh, Kamboja," katanya.
"JRS memberi kami makanan untuk dua bulan, ketika kami tiba di Kamboja tapi sekarang mereka telah berhenti memberikan makananan karena organisasi tersebut tidak mempunyai dana lebih untuk mendukung kami, katanya.
"Kami juga meminta dan mengajukan ke UNHCR untuk makanan, tetapi UNHCR hanya menyediakan perawatan kesehatan bagi kami," kata Abdullah, pencari suaka lain yang memiliki dua anak.
"Kami meminta organisasi-organisasi masyarakat kita dari luar Burma untuk membantu kami," kata Tayub kepada Kaladan News.
Chris Lewa, Direktur proyek Arakan mengunjungi pencari suaka Muslim Arakanese Rohingya di Kamboja pada tanggal 19-23 Mei. Dia mencoba untuk mendapatkan dukungan dari LSM internasional lainnya. Tapi, ia gagal untuk menyelesaikan krisis tersebut dan mengatakan kepada para pencari suaka untuk meminta organisasi Arakanese Rohingya di pengasingan untuk mendukung dan untuk mengatasi krisis pangan, sesuai dengan surat dari pencari suaka dari Kamboja.