LONDON (voa-islam): The Sunday Times menduga bahwa Pakistan memberikan dukungan kepada Taliban di Afghanistan, dan bahwa dukungan ini secara resmi disahkan oleh otoritas tertinggi Pemerintah Islamabad.
Menurut surat kabar Inggris tersebut berdasarkan laporan dari korespondennya di Kabul, ada dugaan bahwa badan intelijen Pakistan memiliki perwakilan dalam Dewan Syura Quetta Pakistan.
Hal ini diyakini bahwa tujuh dari 15 anggota yang tergabung dalam Syura di Quetta, yaitu dewan perang Taliban, menurut Sunday Times, mereka adalah unsur dari Badan Intelijen Pakistan.
Sunday Times mengutip perkataan dari mantan Kepala Badan Inteligen Amrullah Shalih, yang mengundurkan diri pekan lalu: "bahwa intelijen Pakistan tidak diragukan lagi menjadi bagian dari kehancuran di negeri ini (Pakistan) dan selanjutnya akan seperti membuang-buang waktu untuk memberikan bukti keterlibatan mereka selama mereka menutupinya".
Surat kabar itu menimpakan penyebab konflik yang berkepanjangan "yang menelan biaya miliaran dolar dan ratusan jiwa" karena dukungan yang diberikan oleh Pakistan untuk Taliban.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Sekolah Ekonomi di London hari ini, "tampaknya Pakistan memainkan peran ganda dalam skala yang menakjubkan" di Afghanistan.
Penulis laporan tersebut Matt Waldman - seorang analis dari Universitas Harvard - meyakini bahwa studi sebelumnya meremehkan sebagian besar peran yang dilakukan oleh Badan Inteijen Pakistan kepada Taliban.
Dia menambahkan bahwa wawancara yang dilakukan ketika menyusun laporan ini menunjukkan bahwa dukungan Pakistan mencerminkan kebijakan resmi Badan Intelijennya.
Laporan yang berdasarkan belasan wawancara dan telah diverifikasi informasinya oleh dua pejabat tinggi keamanan Barat mengatakan "bahwa badan Intelijen Pakistan- yang dianggap sebagai pihak yang menyediakan tempat perlindungan, dukungan keuangan dan militer, keperluan logistik besar bagi para pejuang- tampaknya menikmati peranan strategis yang kuat dan berhubungan dengan operasi militer, didukung oleh kekuatan militernya ".
Laporan itu juga menuduh bahwa Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, baru-baru ini telah bertemu dengan sejumlah pemimpin Taliban yang ditangkap untuk meyakinkan mereka bahwa pemerintahnya mendukung gerakan mereka dengan dukungan penuh, yang dibantah keras oleh juru bicara orang pertama di Islamabad.
(ar/ aljazeera+sunday times)