Hong Kong (voa-islam.com) – Ghirah keislaman yang tinggi tak bisa dipadamkan oleh kesibukan aktivitas buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong. Kebangkitan Islam di negara berjuluk ‘Negeri Beton’ itu dapat dilihat dari maraknya berbagai kegiatan Islam yang dilakukan oleh muslimah-muslimah asal Indonesia.
Dua event besar-besaran digelar para nakerwan di dua tempat berbeda, pada hari libur kemarin, Ahad (20/6/2010), yaitu di Masjid Ammar Wanchai dan Victoria Park.
Di Masjid Ammar Wanchai digelar lomba pidato khusus Muslimah ini diadakan untuk menjaring muslimah-muslimah berbakat dalam tabligh. Acara yang diprakarsai oleh aliansi Gabungan Muslim Migran Indonesia (GAMMI) ini diikuti oleh lima belas organisasi Islam yang tergabung dalamnya.
Uniknya, lomba pidato ini panitia menyisipkan pesan moral dan imbauan kepada pemerintah agar tidak menzalimi para buruh migran. Pesan itu dituangkan dalam tema acara, “Dengan istiqamah dan Dzikrullah, Mari Kuatkan Semgangat Jihad. Hentikan Perampasan Upah BMI oleh Agency dan Pemerintah RI.”
Kepada voa-islam.com, Binti, ketua panitia penyelenggara, mengungkapkan harapannya agar acara itu kelak bisa menjadi sebuah proyek dakwah untuk jangka panjang.
“Dengan menjaring muslimah yang berpotensi dan berani tampil di depan publik,” tuturnya. “Mudah-mudahan bisa melatih mental muslimah untuk menyampaikan ilmu agama ke teman-temannya yang masih banyak membutuhkan sentuhan dakwah.”
Binti yang juga menjabat sebagai pengurus kesenian GAMMI ini menjelaskan, muslimah tak hanya dituntut untuk mempelajari Islam, namun juga harus berani mendakwahkan Islam semampunya pada orang-orang di sekitarnya. Karenanya, sebagai aliansi yang membawahi lima belas organisasi Islam, GAMMI berusaha selalu berekreasi membuat acara-acara yang dapat membangkitkan semangat muslimah untuk berdakwah di Hong Kong.
“Mudah-mudahan dengan acara ini semangat dakwah para muslimah di Hong Kong lebih bertambah,” harapnya. “Karena hidup sebagai kaum minoritas itu cukup berat ujiannya.”
Victoria Park Berdzikir
Tak kalah meriahnya, di lapangan Victoria Park, komunitas pengajian Mar’atus Shalihah menggelar tabligh akbar dengan mendatangkan dua ustadz dari Indonesia, Ustadz Muhammad Natta dan Ustadz Jayudi (Qori’ internasional). Acara semakin semarak dengan hadirnya Jundhi Syaputra, artis dari Jakarta. Di Hong Kong, event yang diadakan oleh Mar’atus Shalihah itu tergolong langka.
Menurut Rini, salah seorang panitia, pengajian bertajuk “Victoria berzikir” ini diadakan untuk merangkul migran Indonesia dari berbagai lapisan. “Kepada jamaah yang berjilbab semoga lebih istiqamah. Dan bagi jamaah yang belum berjilbab, semoga hatinya terbuka setelah mengikuti pengajian ini,” harapnya.
Di bawah terik matahari musim panas yang sedang mencapai puncaknya, lebih dari seribu lima ratus jamaah antusias mengikuti pengajian hingga akhir acara.
“Alhamdulillah, para muslimah sangat bersemangat mengikuti acara ini sehari penuh, ujar dia.
Selain acara keislaman, tak lupa panitia menyelipkan pesan moral berupa presentasi tentang problematika nakerwan, antara lain praktik underpay dan overcharging. “Pengajian, zikir dan presentasi itu bertujuan mempererat tali silaturahmi antar sesama nakerwan,” jelas Nurhalimah, Ketua Komunitas Mar’atus Shalihah.
Dalam satu hari, nakerwan Indonesia sukses berdakwah dan menarik simpati muslimah-muslimah Indonesia di Hong Kong. Di negeri asing itu, para nakerwan membelanjakan waktu liburan dan harta yang diraih dengan susah payah, untuk menuntut ilmu penambah keimanan. Di tangan nakerwan itulah cahaya Islam makin bersinar di ‘negeri beton’ Hong Kong. Subhanallah!! [yulianna/voa-islam.com]