Damaskus (Voa-Islam.com) - Pemimpin Hamas di pengasingan Khaled Meshaal kemarin mengulangi penolakan kelompok itu untuk membebaskan tentara Israel Gilad Shalit, yang ditangkap empat tahun yang lalu, dan mengancam akan menangkap lebih banyak lagi tentara Israel.
"Gilad Shalit tidak akan sendirian. Kami akan terus menangkapi prajurit dan perwira musuh sampai mereka membebaskan semua tahanan.. Ini adalah pesan saya," kata Meshaal dalam sebuah pidato di Damaskus, tempat di mana ia tinggal.
Dia berbicara sehari setelah ribuan orang Israel memulai gerakan 12 hari parade untuk mendukung Shalit dalam upaya menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas, yang telah menawan prajurit tersebut di sebuah lokasi rahasia sejak 25 Juni 2006.
..Kami mengatakan kepada mediator bahwa kami ingin melanjutkan (tidak langsung) negosiasi (untuk pertukaran tahanan), tapi kami tidak akan menyerah dengan tuntutan kami..
"Israel hanya mengerti bahasa kekerasan. Saudara-saudara kami ... akan berhasil mengulangi pengalaman penangkapan tentara Zionis," kata Meshaal. Pemimpin politik Hamas tersebut menuduh "kepemimpinan Israel menghalangi pertukaran tawanan dan akan kembali pada usulan di bawah tekanan dari pemerintah Amerika."
"Kami mengatakan kepada mediator bahwa kami ingin melanjutkan (tidak langsung) negosiasi (untuk pertukaran tahanan), tapi kami tidak akan menyerah dengan tuntutan kami."
"Shalit tidak akan dibebaskan sampai Benjamin Netanyahu setuju untuk merespon tuntutan kami," tambah Meshaal. Hamas, yang telah memerintah Jalur Gaza sejak tahun 2007, ingin ratusan tahanan Palestina dibebaskan sebagai ganti Shalit. Sekitar 8.000 warga Palestina saat ini sedang dipenjara di Israel.
Negosiasi untuk pertukaran tawanan sendiri yang dilakukan melalui mediator Mesir dan Jerman telah mandek akhir tahun lalu. (AFP)