Mogadishu (Voa-Islam.com) - Pemimpin tertutup dari gerakan Islam Al Shabaab di Somalia pada hari Senin mengeluarkan ancaman pembalasan terhadap penduduk Uganda dan Burundi yang pasukannya dikerahkan sebagai pasukan penjaga perdamaian di ibukota Somalia Mogadishu, menurut kantor berita China Xinhua.
Dalam siaran rekaman audio pada stasiun radio lokal, Amir gerakan Islami tersebut, Sheikh Abu Muqtar Abdelrahman Zubeyr menuduh pasukan perdamaian Uni Afrika (AU) di Mogadishu melakukan "pembantaian" terhadap rakyat di Mogadishu.
Dia mengatakan bahwa masyarakat Uganda dan Burundi akan menghadapi balas dendam atas peran pasukan mereka di Somalia di mana mereka dikerahkan sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB dibawah Uni Afrika dalam mendukung Misi yang dikenal sebagai AMISOM.
"Anda harus tahu bahwa pembantaian terhadap anak-anak, perempuan dan orang tua dari Mogadishu akan dibalas kepada Anda. Perlu diingat bahwa agresi yang dilakukan oleh para pemimpin dan tentara Anda sedang menunggu Anda.."
..Amir gerakan Islami tersebut, Sheikh Abu Muqtar Abdelrahman Zubeyr menuduh pasukan perdamaian Uni Afrika (AU) di Mogadishu melakukan "pembantaian" terhadap rakyat di Mogadishu.
Pemimpin kelompok Islam yang belum pernah terlihat di depan umum sejak mengambil kepemimpinan dalam gerakan pada tahun 2008 setelah kematian mantan pemimpin sebelumnya, menyerukan bagi penduduk Mogadishu untuk berperang, yang disebutnya sebagai sebuah kampanye "Jihad habis-habisan."
"Kita harus meneruskan kampanye Jihad habis-habisan melawan musuh dan semua orang harus ambil bagian baik muda dan tua. Itulah satu-satunya cara untuk mengakhiri pembantaian yang dilakukan oleh orang-orang kafir di negeri kita terhadap yang lemah di antara kami," kata Amri Al Shabaab dalam rekaman audio berdurasu sembilan setengah menit audio
Abu Zubeyr mendorong para pejuang untuk terus memerangi pasukan pemerintah Somalia dan hampir 5.000 pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika yang berbasis di Mogadishu. Kedua belah pihak telah terlibat dalam pertempuran sengit selama beberapa hari terakhir di utara ibukota Somalia Mogadishu.
Beberapa orang termasuk dua tentara AU tewas dan puluhan juga terluka dalam bentrokan yang dimulai minggu lalu dan sejak itu terus terjadi. (aa/bernama)