SARAJEVO (voa-islam.com): Puluhan ribu Muslim Bosnia yang berduka berkumpul pada hari Ahad (11/07) di Srebrencia makam ratusan korban tewas dalam pembantaian. Pembantaian itu terjadi di kota timur Srebrenica 15 tahun yang lalu ketika Serbia Bosnia Kristen menyerbu tempat perlindungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang aman.
Hampir 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim tewas dalam pembantaian itu, menjadi episode yang paling buruk dari konflik Balkan 1992-1995.
Jenderal Serbia Bosnia Ratko Mladic, bertanggung jawab atas pembantaian tersebut, yang terjadi setelah dikeluarkannya "instruksi perintah tertinggi" pada Maret 1995 oleh Presiden Serbia Radovan Karadzic yang pada waktu itu berkuasa. Instruksi tersebut memaksa Muslim Bosnia di Srebrenica dan Žepa untuk meninggalkan daerah kantong itu.
Ke 775 korban yang baru diidentifikasi dikuburkan bersama dengan 4.000 orang yang sudah dikuburkan pada pemakaman Potocari, di luar Srebrenica. Mayat-mayat yang baru ditemukan digali dari kuburan massal dan diidentifikasi melalui tes DNA.
Setelah pembantaian itu, tentara Serbia mengubur semua mayat di kuburan masal, tetapi beberapa bulan kemudian pasukan menggali kuburan yang semula dengan buldoser dan membawa mayat-mayat tersebut ke lokasi lain dalam upaya untuk menyembunyikan bukti kekejamannya .
Srebrenica dan Žepa telah dinyatakan sebagai tempat perlindungan warga sipil yang aman oleh PBB dua tahun sebelum pembantaian itu, namun kedua lokasi tersebut diserbu oleh pasukan Serbia Bosnia.
Kedua pemimpin perang tersebut didakwa dengan genosida oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia pada tahun 1995.
Namun, Mladic masih bebas dan diduga bersembunyi di Serbia, sementara Karadzic sedang diadili di pengadilan di Den Haag dan membantah semua tuduhan.
Karadzic telah buron selama 13 tahun sebelum ditangkap pada bulan Juli 2008. Dia telah berpura-pura menyamar sebagai dokter pengobatan alternatif.
Pengadilan juga mendakwa 21 pejabat Serbia lain untuk kejahatan yang dilakukan di Srebrenica pada saat itu.(za/eb)