DHAKA (voa-islam.com): Pemerintah Bangladesh memerintahkan masjid-masjid dan perpustakaan di seluruh negera itu untuk membuang semua buku yang ditulis oleh seorang ulama besar Islam moderen yang dianggap radikal.
Dilansir dari BBC, Kepala Yayasan Islam yang didanai pemerintah mengatakan bahwa buku oleh Syed Abul Ala Maududi telah mendorong "militansi dan terorisme".
Syaikh Maududi - yang meninggal pada tahun 1979 - adalah pendiri partai Jamaat-e-Islami.
Karya-karyanya merupakan bacaan penting bagi para pengikut partai Jamaat-e-Islami di wilayah ini.
Dilahirkan di India, ulama Pakistan ini dianggap mempunyai teori yang paling menonjol mengenai Islam yang dianggap "radikal" dalam sejarah modern Asia Selatan.
Para pejabat Bangladesh menyatakan tulisan Syaikh Maududi mempromosikan radikalisme dan tujuan ideologisnya adalah merebut kekuasaan atas nama Islam.
"Tulisan-tulisannya bertentangan dengan ideologi Islam yang damai. Jadi, tidak dibenarkan untuk menyimpan buku-buku Maududi di masjid," kata Direktur Yayasan Islam Jenderal Mohammad Shamim Afjal.
Pemerintah kini telah memerintahkan hampir 24.000 perpustakaan yang ada di masjid untuk membuang buku-bukunya secepatnya. Beberapa orang telah mulai melakukannya.
Seorang pejabat senior dari Jamaat-e-Islami, ATM Azharul Islam, menyatakan bahwa langkah pemerintah ini adalah serangan terhadap Islam.
"Buku Syaikh Maududi diterbitkan di banyak negara dan tidak ada keluhan terhadap tulisan-tulisannya sejauh ini," pungkasnya. (za/bbc)