Syaikh Al-Awlaki Serukan Muslim Amerika Berjihad Melawan Pemerintahnya

SANA'A (voa-islam.com): Ulama Yaman kelahiran Amerika, syaikh Anwar Al-Awlaki pada Senin menyerukan kepada warga Amerika Serikat untuk memeluk Islam dan berjihad melawan pemerintah mereka.

Al-Awlaki, yang dinyatakan oleh AS sebagai pemimpin kunci Al-Qoidah di Semenanjung Arab AQAP, mengatakan dalam rekaman video, Jihad atau perang suci adalah kewajiban individu setiap Muslim.

Dalam pesannya yang didistribusikan hari Senin, ia berbicara kepada Muslim Amerika Serikat: bagimanakah kesadaran Anda bisa hidup berdampingan dengan sebuah negara yang telah melakukan kejahatan terhadap saudara dan saudari Muslim Anda?.

Bagaimana Anda bisa menyatakan kesetiaan kepada pemerintah yang telah melancarkan perang terhadap Islam dan umat Islam, katanya, ia menunjukkan bahwa komunitas Muslim di Amerika Serikat secara terus-menerus melanggar prinsip-prinsip Islam yang paling dasar, yaitu menjadi mata-mata Amerika Serikat terhadap Muslim.

"Saya adalah seorang ulama Muslim dan aktifis non-kombatan, tapi setelah Amerika menginvasi Irak dan dengan terus menerus melakukan serangan terhadap muslim, maka saya tidak bisa hidup dan menjadi seorang Muslim pada saat yang sama di Amerika," katanya.

Amerika Serikat adalah negara terkutuk karena arogansi dan tindakan ilegalnya termasuk pembunuhan, invasi dan pendudukan, kata Awlaki dalam pesan itu.

Selain itu, ulama ini memuji upaya pemboman pada sebuah pesawat penumpang tujuan Detroit pada akhir tahun 2009 oleh seorang pemuda Nigeria dan aksi penembakan di pangkalan Texas Amerika Serikat oleh seorang dokter tentara keturunan Palestina. Al-Awlaki dihubungkan ke dalam dua serangan tersebut oleh Amerika Serikat.

Jum'at lalu Amerika Serikat membekukan aset Al-Awlaki di Amerika.

Satu hari setelah pengumuman pembekuan aset Al-Awlaki oleh AS Departemen Keuangan Amerika, sumber keamanan Yaman mengatakan terus melakukan perburuan Al-Awlaki dan anggota Al Qoidah lainnya di Propinsi Shabwa.

Syaikh Anwar Al-Awlaki sendiri dipenjarakan di Yaman pada tahun 2006 setelah dia dituduh melakukan penculikan, namun ia kemudian ditebus dan dibebaskan pada tahun 2007, lalu bergabung dengan Al Qaidah Yaman atau AQAP. (za/ypost)