Kampala (Voa-Islam.com) - Para pemimpin Uni Afrika (AU) dalam pertemuan puncak di Uganda telah sepakat untuk menambah pasukan mereka di wilayah bergolak Somalia untuk melawan para pejuang Islam Al Shabaab, sebuah kelompok yang berkaitan dengan jaringan Al-Qaeda.
Koalisi negara-negara Afrika pada hari Senin menyetujui untuk mengirim 2000 pasukan tambahan ke ibukota Somalia, Mogadishu, kata para pejabat. Sekitar 6000 pasukan Uni Afrika, kebanyakan berasal dari Uganda dan Burundi, bermarkas di Mogadishu.
Pasukan tambahan dibutuhkan untuk menyangga pemerintah Somalia yang goyah dan terancam keruntuhan akibat tekanan serangan para pejuang Islam.
Aturan baru dari kesepakantan tersebut akan mengizinkan pasukan Uni Afrika untuk menembak terlebih dahulu jika mereka merasa di bawah ancaman serangan.
..Pasukan tambahan dibutuhkan untuk menyangga pemerintah Somalia yang goyah dan terancam keruntuhan akibat tekanan serangan para pejuang Islam.
Al Shabaab dua pekan lalu mengaku bertanggung jawab atas pengeboman yang menewaskan sekitar 80 orang di ibukota Uganda, kampala, ketika para korban tengah menyaksikan final Piala Dunia. Serangan bom itu mereka klaim sebagai pembalasan atas perlakuan kejam pasukan Uni Afrika asal Uganda terhadap para penduduk di Mogadishu.
Pertemuan para pemimpim Afrika juga menyetujui permintaan perlengkapan tempur baru bagi angkatan bersenjata Uni Afrika.
Secara terpisah, ketika pertemuan para pemimpin di Uganda, pasukan Uni Afrika di Mogadishu diserang para pejuang Islam di utara ibukota. para pejabat mengatakan pejuang Islam Al-Shabbab menembakkan mortar-mortar ke lokasi pasukan pemerintah, menurut laporan berita. Para pejabat mengatakan setidaknya 11 orang terbunuh dari kedua belah pihak dalam pertempuran tersebut. (AKI)