Zamboanga City (nearoa-ISlam.com) - Para penyelidik telah menetapkan identitas seorang tersangka pembom, yang tewas di tempat kejadian di bandara Zamboanga pada Kamis malam, dalam apa yang nampaknya bisa menjadi bom bunuh diri pertama kali di negara tersebut dalam memori baru-baru ini.
Direktur Kantor Kepolisian Kota Zamboanga (ZCPO) Edwin de Ocampo mengidentifikasi tersangka pelaku pemboman sebagai Reynaldo Apelado.
De Ocampo mengatakan hari Jumat (05/08) bahwa Apelado telah teridentifikasi melalui kartu Pengenal Sistem Jaminan Sosial (SSS) dan Zamboanga City Electric Cooperative (Zamcelco) yang ditemukan di lokasi ledakan.
Dia mengatakan Apelado adalah penduduk Kalambuan Homeowners Association, sebuah kelompok miskin perkotaan, di Sitio Caragasan, Barangay Maasin, 13 kilometer sebelah barat kota Zamboanga.
Apelado, seorang duda, yang bekerja sebagai tukang kayu, juga dikenali oleh presiden Kalambuan Homeowners Association, katanya.
Walikota Zamboanga Celso Lobregat mengatakan mereka juga bisa melihat video dalam lokasi bandara bahwa bom itu dibawa oleh Apelado.
Meskipun peneliti mengatakan kamera CCTV bandara tidak bekerja, Lobregat mengatakan mereka masih dapat melihat video itu meskipun tidak terlalu jelas, menambahkan mereka terus memutar lagi dan lagi.
Ledakan bom terjadi sekitar 18:15 Kamis di luar area kedatangan Bandara Internasional Zamboanga ketika penumpang dari suatu tempat komersial yang tiba dari Manila sudah keluar.
..Ledakan bom terjadi sekitar 18:15 Kamis di luar area kedatangan Bandara Internasional Zamboanga ketika penumpang dari suatu tempat komersial yang tiba dari Manila sudah keluar..
Insiden ini mengakibatkan kematian dua orang yaitu Apelado dan Jimil Yacob. Dua puluh empat orang lain juga terluka dalam insiden termasuk Gubernur Sulu Abdusaakur Tan dan seorang warganegara Inggris.
Tubuh Apelado sendiri hancur sebagai akibat dari ledakan bom.
Sementara itu Gubernur Sulu, Sakur Tan percaya bahwa ia yang menjadi sasaran tersangka.
"Saya yakin saya adalah target utama," kata Tan kepada wartawan, mengatakan perangkat bom tersebut meledak hanya berjarak satu meter dari dirinya. "Aku melihat kilatan sangat jelas."
Tan, bersama dengan putra Maimbung, Walikota Sulu Samier Tan, berada di pesawat yang tiba beberapa menit sebelumnya dari Manila. Dia menderita luka kecil dekat rusuknya.
Para penyelidik belum menetapkan kelompok yang berada dibalik serangan tersebut dan tidak bisa mengatakan apakah insiden tersebut merupakan ledakan bom prematur atau bom bunuh diri disebabkan penyelidikan belum merujuk kepada perangkat pemicu
Mereka juga akan melihat pada kemungkinan pada keterlibatan korban dalam insiden ini.
Pernyataan para penyelidik tersebut membantah tuduhan dari pihak berwenang, termasuk dari Komandan Wilayah Militer, Lentan Jenderal Benyamin Dolorfino, bahwa Kelompok Abu Sayyaf kemungkinan terlibat dalam serangan bom itu.
Sebelumnya, Kelompok Abu Sayyaf memang pernah menargetkan gubernur Sulu, Sakur Tan. Dia lolos tanpa cedera ketika sebuah bom sepeda motor meledak di dekat konvoinya di Sulu pada bulan Mei tahun lalu. Seorang walikota dan sekurang-kurangnya tiga pengawal keamanannya terluka dalam serangan itu. (sunstar)